Corona Juga Ganggu Kompetisi E-Sport
Atas penundaan ini, Deden akan berkoordinasi lebih lanjut dengan berbagai pihak terka
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan menunda beberapa agenda besar olahraga dan kepemudaan sebagai dampak mewabahnya virus corona di wilayahnya. Setelah ditetapkannya status Banten dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona, terhitung ada tiga agenda kepemudaan yang akan ditunda, yakni kompetisi e-sport, seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), dan Kartini Run.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banten Deden Apriandhi menuturkan, penundaan agenda kepemudaan ini sesuai dengan imbauan pemprov untuk menunda kegiatan yang melibatkan orang banyak. Ia juga belum bisa memprediksi kapan pastinya acara-acara tersebut akan digelar.
"Terkait Paskibraka, kami dapat data dari kabupaten/kota kita ternyata banyak yang menunda seleksi dan sampai sekarang baru ada Kota Serang, Pandeglang saja yang sudah selesai padahal seleksi provinsi tanggal 7 April. Jambore pemuda juga sekitar tanggal 27 Maret yang di dalamnya ada E-Sport, lalu ada Kartini run di acara Gerakan masyarakat sehat (Germas) tanggal 5 April," ujar Deden Apriandhi, Ahad (22/3).
Atas penundaan ini, Deden akan berkoordinasi lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait acara tersebut seperti Indonesia Asosiasi E-Sport (IESPA). "Kita akan koordinasi, menyurati pihak-pihak terkait. Akan kita tunggu perkembangannya ke depan apakah status KLB akan diperpanjang," jelasnya.
Sementara agenda Dispora lain disebutnya tidak akan terganggu karena hanya dihadiri oleh peserta yang sedikit. Beberapa kompetisi atau agenda kecil lain yang hanya melibatkan tidak lebih dari 50 peserta di dalamnya akan terus dijalankan.
"Penundaan kan karena acara-acara tersebut pesertanya cukup banyak, seperti jambore pemuda saja akan ada sekitar 1000 orang. Kalau yang kecil-kecil, sesuai arahan Gubernur masih bisa tapi dengan catatan kita perhatikan standar kesehatannya," ujarnya.
Penundaan ini disebut Deden juga melihat penanganan agenda kepemudaan di luar Banten yang ternyata menunda aktivitas pemuda yang sifatnya berkumpul dalam jumlah besar. "Seleksi Paskibraka di kabupaten/kota lain juga kan belum dilaksanakan, kemudian ada kegiatan yang sifatnya masal di daerah lain juga dibatalkan," katanya.