Psikolog Bantu Pemain Liverpool Redakan Kecemasan Soal Juara

Apa pun yang terjadi dengan gelar Liga Inggris berada di luar kendali Liverpool.

Andy Rain/EPA EFE
Penyerang Liverpool Mohamed Salah (ilustrasi). Para pemain Liverpool mendapatkan pendampingan psikolog klub untuk meredakan kecemasan soal gelar Liga Primer Inggris.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemain Liverpool mendapatkan bantuan dari psikolog klub untuk meredakan kegelisahan mereka atas situasi yang terjadi saat ini. Psikolog olahraga Liverpool, Lee Richardson, membantu pemain agar bisa lebih rileks dan tak perlu memikirkan gelar juara Liga Inggris musim ini sehingga dapat terhindar dari serangan virus corona. 

Baca Juga


"Apa yang terjadi dengan keputusan Liga Inggris atau langkah selanjutnya yang diambil untuk menghadapi virus berada di luar kendali kami. Yang dapat kami kontrol adalah perilaku dan respons kami terhadap situasi tersebut demi menjaga agar tidak terinfeksi," kata Lee dikutip dari Daily Mail, Senin (23/3).

Lee memberikan konsultasi terkait kesehatan mental dan memberitahu pemain bahwa apa pun yang terjadi dengan gelar Liga Inggris musim 2019/2020 berada di luar kendali mereka. Saat ini, mereka hanya diminta fokus pada upaya meminimalisasi penyebaran virus corona (Covid-19).

Lee memberikan kiat-kiat bernafas untuk pemain dalam presentasinya kepada pelatih Juergen Klopp untuk mengurangi tingkat kecemasan. Sang psikolog juga memperingatkan pemain untuk tidak mengunggah apa pun di media sosial yang oleh orang lain dapat dianggap tidak sensitif. 

Hal ini dinilai perlu karena di saat Liverpool di ambang mengakhiri puasa gelar 30 tahun, dunia justru diserang oleh pandemi corona. Liga Inggris pun ditangguhkan saat Liverpool telah memimpin 25 poin di atas Manchester City dan hanya butuh enam angka lagi untuk juara.

Ada beberapa wacana tentang kelanjutan Liga Inggris, apakah tetap dilanjutkan atau dibatalkan. Ketidakpastian atas situasi ini mungkin telah menyebabkan beberapa kekhawatiran. 

"Dengan memusatkan perhatian pada hal-hal yang dapat dikendalikan dan menerima apa yang tidak dapat kita kendalikan, yaitu Liga Inggris, respons pemerintah, kami memberi diri kami peluang terbaik untuk mengatasi tantangan psikologis dengan mempertahankan perspektif. Seperti yang dikatakan manajer, sepak bola bukanlah hal yang paling penting. Kesehatan dan keselamatan kita semua jauh lebih penting," kata Lee.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler