Wishnutama Gandeng Perhotelan untuk Jadi Rumah Tenaga Medis
Kemenparekraf gandeng perhotelan untuk menyediakan rumah sementara tenaga medis
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengatakan telah melakukan realoksasi anggaran kementerian untuk penanganan wabah virus corona baru atau Covid-19. Realokasi anggaran pariwisata dan ekonomi kreatif itu sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 agar setiap lembaga pemerintah mengubah fokus anggaran.
Wishnutama mengatakan, salah satu tujuan realokasi dan refokus anggaran yakni penyediaan tempat tinggal sementara para tenaga medis Covid-19 agar dapat tinggal dekat dengan rumah sakit atau daerah wabah. Kemenparekraf, kata dia, akan menggandeng jaringan hotel agar dapat membantu penyediaan tempat tinggal tersebut.
"Kita akan kerja sama dengan perhotelan agar hotelnya menjadi sarana tempat tinggal tenaga medis bahkan bisa jadi tempat isolasi mandiri. Ini agar bisa memudahkan penanganan virus corona," kata Wishuntama dalam konferensi pers live streaming, Senin (23/3).
Selain itu, Kemenparekraf juga sudah berkoordinasi dengan para asosiasi maupun perwakilan penyedian transportasi di setiap kawasan destinasi agar mengutamakan para pekerja medis. Soal rencana-rencana tersebut, kata Wishnutama, telah dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Sebagai informasi, total pagu anggaran Kemenparekraf/Barekraf untuk tahun 2020 yang disetujui DPR adalah sebesar Rp 5,3 triliun. Anggaran itu terdiri oleh anggaran Kemenpar dan Bekraf yang sebelumnya terpisah.
Seiring dengan terus meningkatkan jumlah positif Covid-19 menjadi lebih dari 400 orang, Wishnutama meminta seluruh tempat wisata menunda kegiatannya untuk sementara waktu hingga situasi kembali kondusif. Penundaan itu, kata dia, akan sangat membantu pemerintah dan tenaga medis untuk menekan jumlah penularan virus corona.
"Kami sadari situasi ini tidak mudah dan tidak mungkin kalau kita tidak bersama. Sebab, bukan hanya soal kondisi ekonomi tapi menyangkut kesehatan dan keselamatan masyarakat," ujarnya.