Pasien Positif Covid-19 di Tasikmalaya Pernah ke Jakarta
Petugas kesehatan telah menelusuri orang yang berkontak erat dengan pasien.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengonfirmasi pasien pertama yang positif Covid-19 di wilayahnya, Rabu (25/3). Dari hasil pemeriksaan riwayat perjalanan, pasien pernah pergi ke luar kota dalam 14 hari terakhir sebelum dinyatakan positif Covid-19.
"Riwayat pernah ke Yogyakarta dan Jakarta," kata dia, Rabu.
Budi menjelaskan, petugas kesehatan juga telah melakukan penelurusan warga yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien. Sebanyak 71 orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Lantaran diduga virus itu dibawa dari luar wilayah, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya berencana membuat posko di pintu masuk. "Kita berencana memasang tenda di batas kota. Jadi setiap yang masuk bisa diperiksa suhu tubuhnya," kata Budi.
Ia menambahkan, Pemkot Tasikmalaya juga telah meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar daerah dapat melaksanakan rapid test atau tes secara massal kepada warga. Namun, tes untuk sementara hanya dilakukan di daerah yang telah masuk zona merah.
Untuk sementara, Budi mengingatkan agar warga mengikuti arahan yang telah diberikan pemerintah dengan tetap di rumah dan menghindari kerumunan massa. Jika tak ada keperluan yang sangat mendesak, lanjut dia, tidak perlu ke luar rumah, apalagi pergi ke luar kota.
"Jangan sampai anggap sepele. Di rumah saja dulu," kata dia.
Selain satu pasien positif, per Rabu (25/3) pukul 10.00 WIB, terdapat 116 orang dalam pemantauan (ODP) dan 10 pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Dari 116 ODP, 18 orang sudah dinyatakan sehat. Sementara 98 ODP lainnya melakukan swakarantina di rumah masing-masing.
Sedangkan dari 10 PDP, satu sudah diperbolehkan pulang. Sembilan PDP lainnya masih diisolasi di empat rumah sakit di Kota Tasikmalaya.