Ingin Melatih Anak-Anak Berpuasa Ramadhan? Perhatikan Tips Berikut

Ramadhan adalah momen yang tepat untuk mendidik anak-anak berpuasa.

republika/ yogi ardhi
ILUSTRASI Anak menunggu waktu buka puasa.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan sebentar lagi tiba. Ini hendaknya menjadi momen yang tepat untuk menumbuhkan kehangatan di tengah keluarga. Salah satunya dengan mengikutsertakan anak-anak dalam mempersiapkan kedatangan bulan suci.

Baca Juga


Walaupun secara syariat belum wajib berpuasa, anak-anak tetap bisa merasakan nuansa ibadah di bulan Ramadhan. Karena itu, para orang tua sebaiknya mengajarkan shaum kepada mereka sejak usia dini.

Menahan lapar dan dahaga selama berjam-jam tentu bukan perkara yang mudah bagi Si Kecil. Saat sedang belajar berpuasa, wajah mungilnya mungkin akan tampak lemah, apalagi menjelang tengah hari.

Sebagai orang tua, tentu kita menaruh harapan yang wajar sesuai umur anak. Meskipun begitu, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendorong buah hati tercinta untuk belajar berpuasa. Cobalah beberapa saran berikut.

 

- Jadikan rumah memiliki suasana puasa Ramadhan, misal, dengan tidak meletakkan makanan di tempat yang terbuka. Ini bisa diberitahukan kepada anak-anak sejak menjelang bulan puasa.

- Saat siang hari Ramadhan nanti, usahakan tidak ada yang makan di depan anak yang berpuasa. Umpamanya, hindari menyuapi adik kecilnya di depan mereka.

- Upayakan anak berada di dekat teman-temannya yang berpuasa.

- Memberitahukan kepada guru bahwa anak sedang berpuasa, sehingga di sekolah pun ia mendapat semangat.

- Bila anak merengek lapar, besarkan hatinya. Buatlah mainan, bacakan cerita, atau mengerjakan pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan energi.

- Usahakan agar anak tidur siang, dahulukan dengan membaca cerita atau bermain di tempat tidur.

- Siapkan menu berbuka dan sahur yang sesuai dengan kesukaannya. Patokannya: cukup gizi, halal dan baik, aman bagi kesehatan, (tidak terlalu dingin, panas, pedas atau asam), dan variasikan.

- Libatkan anak untuk menyiapkan santapan buka. Siapkan makanan yang manis-manis (3 butir kurma, misalnya, itu setara 2.000 kalori).

- Buatlah jadwal imsakiyah yang menarik.

- Beri penghargaan setiap hari untuk anak. Ini bisa berupa pujian, dekapan dan ciuman, makanan buka puasa favoritnya, membacakan buku cerita, main bersama atau bentuk penghargaan lain yang sesuai dengan keadaan serta kreativitas kita orang tua.

- Bangun sahur hendaknya menjadi hal yang serius bagi anak dan orang tua. Hindari suasana membangunkan yang tergesa-gesa dan tegang.

- Masih terkait sahur, siapkan dulu makanan dan minuman yang disukai, lalu bangunkan anak dengan menyebutkan nama makanan tersebut.

- Untuk anak yang lebih besar tanyakan bagaimana cara yang dia inginkan untuk dibangunkan sahur. Ikuti kesepakatan itu.

- Perhatikan asupan minum anak, karena mereka tidak boleh kekurangan cairan, jangan sampai anak terlalu lemah atau mengalami dehidrasi. Minuman tidak harus air putih, bisa susu atau jus buah.

- Selama berlatih puasa, tetaplah peka terhadap kondisi anak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler