Bos Penyelenggara MotoGP Ingin Musim Balapan Dibuat Ringkas
Ia ingin tetap menggelar balapan musim ini jika situasi sudah kondusif.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Dorna (penyelenggara MotoGP), Carmelo Ezpeleta ingin kompetisi balap musim 2020 dipersingkat. Ini untuk mencegah gangguan pada musim balap selanjutnya.
Setelah menunda GP Qatar, Spanyol, Thailand, Amerika Serikat, dan Argentina akibat pandemi Covid-19, ia ingin tetap menggelar balapan musim ini jika situasi sudah kondusif dengan memanfaatkan waktu kosong.
Balapan terdekat yang dijadwalkan tetap digelar adalah GP Le Mans Prancis (17 Mei) dan Mugello Italia (31 Mei). Tanggal 24 Mei yang kosong disebut menjadi salah satu yang cocok untuk menggelar balapan susulan.
Masih ada pula tanggal 14 Juni, 5 Juli, 19 Juli, 26 Juli, dan 2 Agustus yang masih kosong serta dapat digunakan untuk membalap meski termasuk pada jeda musim panas.
"Hal ini tergantung kapan kami bisa mulai (kejuaraan). Ada pihak yang mengatakan kejuaraan harus selesai jika terdapat 13 seri balapan. Itu tidak benar, kami akan melakukan semua yang bisa dikerjakan," katanya seperti dikutip dari Crash, Selasa (31/3).
Menurutn dia, membuat musim balap 2020 lebih padat sangat mungkin dilakukan agar tahun 2021 berjalan normal. Ia ingin GP musim 2020 rampung pada November.
"Kami tidak bisa melenceng hingga musim dingin dan menggangu tahun 2021. Ini masih tergantung kapan kami memulai kompetisi. Kami bisa mulai dengan rentang musim yang lebih pendek (tahun ini)," ucapnya.
"Kami akan memantau situasi karena tak ada kepastian. Yang paling penting semua pihak pulih lebih dahulu," tambah dia.
Ezpeleta dan Dorna juga sudah membantu memberi 25 ribu per kepada untuk pembalap Moto2 dan Moto3 yang sedang kesulitan mendapat gaji dari timnya masing-masing.