Pasar Ramadhan Malaysia Bisa Lanjut Asal Sesuai Protokol

Sejumlah negara bagian Malaysia batalkan pasar Ramadhan tahun ini.

Malay Mail/Farhan Najib
Dirjen Kes Malaysia: Penting Lakukan Pedoman di Tempat Ramai. Bazar Ramadhan di Malaysia. Foto ilustrasi.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Datuk Noor Hisham Abdullah menekankan pentingnya melanjutkan prosedur dan pedoman saat ini terhadap Covid-19 menjelang Ramadhan.

Dilansir di Malay Mail, Senin (30/3) Dia mengatakan jika orang Malaysia berharap agar pasar Ramadhan berlanjut di tengah pandemi, pedoman di tempat-tempat ramai seperti jarak sosial hingga satu meter dan kebersihan tangan harus dipraktikkan.

“Kita perlu mempraktikkan prosedur dan pedoman operasi standar saat ini, yang lebih penting adalah melakukan semua tindakan pencegahan untuk memutus rantai infeksi Covid-19,” kata Noor Hisham dalam konferensi pers di Putrajaya.

Pemerintah negara bagian Melaka mengatakan tidak akan mengizinkan pasar Ramadhan beroperasi tahun ini karena situasi Covid-19, Jumat (27/3). Sedangkan Negri Sembilan telah mengumumkan tidak akan ada pasar seperti itu tahun ini. Penang saat ini sedang mempertimbangkan adanya pasar Ramadhan ini.

Sebelumnya, Noor mengatakan masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan tentang apakah aturan pengawasan kegiatan (MCO) perlu diperpanjang hingga Ramadhan yang dimulai pada (24/4).

“Kami hanya akan tahu setelah pekan pertama April untuk melihat bagaimana kondisi saat itu. Jika kita dapat meratakan kurva dan tidak ada peningkatan eksponensial, maka saya pikir kita dapat dengan aman mengambil keputusan saat itu," kata Noor sehubungan dengan status MCO yang dimulai pada 18 Maret dan telah diperpanjang hingga 14 April.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler