Terawan Paparkan Sejumlah Hambatan Penanganan Covid-19
pemerintah terus melakukan percepatan penanganan Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan, bahwa pemerintah terus melakukan percepatan penanganan Covid-19. Namun dalam prateknya, Terawan menegaskan hal tersebut tidak mudah. Dalam rapat virtual dengan komisi IX, Terawan memaparkan sejumlah hambatan dalam penanganan Covid-19.
"Pertama sulitnya mendapatkan alat kesehatan terutama APD (alat pelindung diri) dan masker yang karena ini memang diburu oleh seluruh dunia karena kita alami bencana pandemi dunia," kata Terawan dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (2/4)
Terawan menuturkan, tadinya memang alat kesehatan dan APD sulit dicari di pasaran. Namun, gerak cepat BNPB dan dibantu aparat, pemerintah berhasil mendapatkan APD dalam waktu singkat.
"Mudah-mudahan akan terus sesuai standar APD premium akan bisa kita dapatkan dan distribusikan," ujarnya.
Hal lain yang juga menjadi hambatan menurut Terawan yaitu, tingginya beban kerja tenaga medis rumah sakit (RS) rujukan Covid-19. Hal itu tidak lepas dari semakin banyaknya pasien yang tertular Covid-19 berdatangan ke rumah sakit.
Ketiga, Terawan mengungkapkan, adanya kesulitan dalam melakukan mobilisasi kesehatan antarfasilitas kesehatan. Hambatan selanjutnya yaitu diperlukannya tempat khusus untuk karantina tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.
"Kita bersyukur banyak sekali donasi dari teman-teman swasta yang ikut membantu menyediakan hotelnya untuk mereka tenaga-tenaga ini bisa ditempatkan di tempat yang lebih layak sehingga mereka beristirahat cukup untuk bisa terus bekerja menangani Covid-19," tuturnya.
Terakhir, tidak tersedianya vaksin virus khusus untuk Covid-19 jadi salah satu hambatan dalam penangan Covid-19. Terawan mengungkapkan, sejauh ini tenaga kesehatan menggunakan tamiflu.
"Persediaannya ada yaitu kita sudah ada di dinas kesehatan dan sudah terbagikan dan kita kemarin membagikan kembali 450 ribu tablet tamiflu sesuai dengan protokol dari PDPI (perhimpunan dokter paru Indonesia) yang kita berikan ke rumah sakit dan ini kemarin hari Rabu datang bahan baku untuk tamiflu yang sehingga kita akan bisa mendapatkan satu juta tablet dalam seminggu dua minggu mendatang," ungkapnya.