Gubernur Banten Pastikan Persediaan Beras Mencukupi
Saat ini telah memasuki panen pertama hingga pertengahan April 2020.
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim menyampaikan bahwa persediaan beras di wilayahnya mencukupi untuk keperluan warga karena telah memasuki panen pertama hingga pertengahan April 2020. "Karena itu, untuk tiga bulan ke depan persediaan beras di Banten sudah mencukupi. Harga kebutuhan pokok lainnya stabil dan masih terkendali," kata Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Kamis (2/4).
Wahidin Halim menyampaikan hal itu dalam teleconference rapat terbatas antisipasi mudik yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan para pejabat setingkat menteri dan gubernur se- Jawa. Dalam kesempatan itu, Gubernur Banten juga mengusulkan agar Bulog membeli gabah basah dan kering yang ada di petani Banten, untuk memanfaatkan hasil panen para petani.
"Sejalan dengan itu, tentunya Pemprov Banten sendiri sudah menyiapkan dana yang cukup untuk membeli hasil panen petani dan mendukung upaya-upaya ketahanan pangan di Provinsi Banten," katanya.
Dia menambahkan, Provinsi Banten juga sudah menyiapkan diri dan melakukan berbagai pembatasan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh pemerintah pusat. Data Dinas Pertanian Provinsi Banten menyebutkan pada Maret 2020 luasan lahan panen padi di wilayah itu mencapai 49.370 hektare dengan produksi gabah mencapai 255.342 ton. Sementara itu untuk luasan lahan panen jagung mencapai 504 hektare dengan produksi mencapai 206 ton jagung pipilan kering.
Pada April 2020, diperkirakan akan terjadi puncak musim panen dengan luasan lahan panen padi mencapai 74.332 hektare dengan produksi gabah mencapai 384.444 ton. Sementara untuk luasan lahan panen jagung mencapai 4.189 hektare dengan produksi mencapai 17.146 ton jagung pipilan kering. Musim Panen ini akan berlanjut hingga Mei 2020.
Provinsi Banten memiliki empat wilayah utama pengembangan budi daya tanaman padi atau lumbung padi Banten, tersebar di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.
Selain untuk keperluan konsumsi, di Provinsi Banten juga ada Program Produksi Benih Padi Berbasis Korporasi di kawasan Kecamatan Pagelaran dan Patia, Kabupaten Pandeglang, seluas 1.000 hektare. Program ini untuk memenuhi kebutuhan benih padi unggulan varietas Inpari 42.32, Mekongga dan Situ Bagendit. Saat ini sedang dalam masa panen dan langsung diproses menjadi benih padi unggul untuk dipakai dalam masa tanam selanjutnya.
Sementara itu untuk budi daya tanaman jagung banyak dikembangkan di tiga wilayah kabupaten. Di Kabupaten Lebak banyak dikembangkan di Kecamatan Gunung Kencana. Di Kabupaten Serang, tanaman jagung dibudidayakan di Kecamatan Anyer, Jawilan, dan Gunungsari. Sedangkan di Kabupaten Pandeglang tanaman jagung banyak dikembangkan di Kecamatan Angsana, Cikeusik, Cibaliung, Cigeulis, dan Banjar.