Tak Sanggup Bayar Gaji, Disney Rumahkan Sebagian Karyawan

Disney berencana merumahkan karyawannya akhir bulan ini.

EPA
Disney berencana merumahkan karyawannya akhir bulan ini (Foto: ilustrasi Disney)
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walt Disney Company berencana untuk merumahkan beberapa karyawannya mulai akhir bulan ini. Hal ini terpaksa dilakukan karena pandemik virus corona baru (COVID-19) yang membuat taman hiburan dan bisnis lainnya tutup.

"Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang besar terhadap dunia kita, dengan penderitaan dan kehilangan yang tak terhitung, dan telah meminta kita semua untuk berkorban," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Jumat (3/4).

Namun, Disney tetap berkomitmen untuk membayar gaji karyawan sampai 18 April. Meski demikian pihaknya tidak memberikan indikasi yang jelas terkait waktu memulai kembali bisnisnya.

Sementara, cuti akan dimulai pada hari berikutnya (19/4). Disney mengatakan bahwa staf yang terdampak virus tersebut akan menerima manfaat kesehatan penuh selama periode itu.

Seluruh divisi Disney Parks, Experiences and Products, yang meliputi 12 taman hiburan, hotel, dan jalur pelayaran, mempekerjakan sekitar 177 ribu orang. Namun, pihak Disney tidak menjelaskan jumlah karyawan yang dirumahkan.

Pekan lalu, Ketua Eksekutif Disney, Bob Iger, mengatakan, dia berencana untuk memberikan seluruh gajinya sampai keadaan pandemi membaik. Sementara, CEO Bob Chapek, akan mengambil potongan 50 persen dari gaji pokoknya.

Menurut Forbes, Iger memperoleh 47,5 juta dolar AS pada tahun 2019, termasuk penghargaan saham dan bonus 21,8 juta dolar AS. Chapek memiliki gaji pokok sebesar 2,5 juta dolar AS, ditambah bonus target 7,5 juta dolar AS dan hibah insentif jangka panjang tahunan sebesar 15 juta dolar AS.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler