Kemensos Salurkan 6.700 Paket Sembako
6.700 paket bantuan sembako diberikan untuk anak dan penyandang disabilitas
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial telah menyalurkan 6.700 paket bantuan sembako untuk anak dan penyandang disabilitas sebagai upaya mengatasi dampak pandemi Covid-19.
"Penyaluran ini dilaksanakan atas arahan Menteri Sosial Juliari P Batubara untuk melakukan percepatan distribusi bantuan sembako," kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (5/4).
Sembako tersebut merupakan bantuan untuk dua klaster dari lima klaster rehabilitasi sosial, yaitu anak dan penyandang disabilitas. Bantuan bertujuan agar anak dan penyandang disabilitas mendapatkan tambahan asupan gizi dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal Covid-19.
Sebanyak 12.350 paket sembako akan dibagikan kepada lima klaster rehabilitasi sosial dengan rincian sebanyak 6.000 paket untuk klaster anak, 700 paket untuk klaster penyandang disabilitas, 5.200 paket untuk klaster lanjut usia, 150 paket untuk klaster korban penyalahgunaan Napza dan 300 paket untuk klaster tuna sosial dan korban perdagangan orang.
"Bantuan sembako berupa paket lauk pauk, makanan anak dan makanan siap saji disalurkan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)/Panti Sosial milik masyarakat se-Jabodetabek," kata Harry.
Pada Sabtu (4/04), sebanyak 6.000 paket bantuan sembako telah didistribusikan kepada 276 LKS anak dan 700 paket bantuan sembako didistribusikan kepada 22 LKS penyandang disabilitas Se-Jabodetabek. Bantuan diterima langsung oleh perwakilan LKS dari masing-masing klaster.
Penyaluran bantuan sembako ini dilaksanakan di Balai Budhi Dharma Bekasi dengan melibatkan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, perwakilan Balai/Loka Rehabilitasi Sosial Anak, perwakilan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Anak, TRC, dan LKSA.
"Pelaksanaan penyaluran bantuan sembako berjalan dengan lancar dan tetap memperhatikan social dan physical distancing," ujar Dirjen Rehsos.