Jejak Bernie Sanders Sebelum Mundur dari Bursa Capres

Sanders mundur dari bursa capres Demokrat namun tetap perjuangkan agenda kampanye

AP Photo/Carolyn Kaster
Sanders mundur dari bursa capres Demokrat namun tetap perjuangkan agenda kampanye. Ilustrasi.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, VERMONT -- Senator Bernie Sanders memutuskan untuk mundur dari pencalonan presiden di Partai Demokrat pada Rabu (8/4). Sanders mengaku sangat sulit dan berat mengambil keputusan untuk mundur. 

Akan tetapi dia tetap akan memegang hak pilih dan bertekad mendorong Demokrat mewujudkan agenda-agenda yang telah dia usung. Agenda yang diusung Sanders antara lain seperti perbaikan sistem kesehatan yang universal, upah minimum 15 dolar AS per jam, serta kenaikan pajak bagi orang kaya.

Baca Juga



"Saya tidak bisa melanjutkan kampanye yang tidak bisa menang, ini akan mengganggu pekerjaan penting lain di waktu yang sulit ini," ujar Sanders dalam pidato yang disiarkan langsung kepada para pendukungnya.

Sanders melakukan kampanye besar-besaran dan mendapatkan dukungan kuat dari pemilih muda serta meraih sukses dalam pencalonan awal sebelum kalah di Carolina Selatan pada akhir Februari. Sanders terus mengalami kekalahan hingga Maret, ketika Demokrat menetapkan Biden sebagai kandidat dengan peluang terbaik untuk mengalahkan Trump. Hal ini membuat Sanders berada di bawah tekanan.

Beberapa pihak mendorong Sanders untuk tetap melanjutkan kampanye. Namun, dia tidak berhasil mendapatkan dukungan di luar pemilih muda yang jumlahnya tidak terlalu signifikan dalam pemilihan presiden. Sebaliknya, Biden mendapatkan dukungan dari sejumlah koalisi, seperti koalisi perempuan dan laki-laki serta pemilih kulit putih dan Afro-Amerika. Sanders juga bisa menggaet pemilih dari kaum moderat dan liberal.

"Bersama-sama kita telah mengubah kesadaran AS menjadi negara yang kita impikan dan telah membawa negara ini maju jauh di kesulitan keadilan ekonomi, keadilan sosial, keadilan rasial, dan keadilan lingkungan," kata Sanders dilansir BBC.

Sanders mencatat bahwa kampanye yang dilakukan oleh dirinya telah memenangkan mayoritas suara yang signifikan, terutama dari para pemilih muda. Menurut senator Vermount itu, dia tidak hanya memenangkan perjuangan secara ideologis namun juga secara generasi.

Sanders, yang menantang Hillary Clinton untuk nominasi partai pada 2016, menghadapi Biden sebagai tantangan besar pada 2020. Biden merupakan wakil presiden AS pada 2009 hingga 2017 semasa pemerintahan Barack Obama. Kini Biden menjadi kandidat terkuat dari Demokrat untuk menantang Trump pada pilpres AS November mendatang.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler