Bantul Produksi Ribuan Masker Kain

Bantul produksi ribuan masker kain untuk tenaga medis dan masyarakat.

ANTARA/ Makna Zaezar/
Warga melakukan proses pembuatan masker berbahan kain. Foto (ILustrasi).Bantul Produksi Ribuan Masker Kain untuk tenaga medis dan masyarakat.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memroduksi ribuan masker berbahan kain untuk didistribusikan kepada tenaga medis maupun masyarakat yang membutuhkan.


Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul Istirul Widilastuti mengatakan, pada tahap awal ini akan diproduksi sebanyak 1.000 masker kain, untuk kemudian secara bertahap merencanakan memproduksi sekitar 7.000 masker lagi.

"Kalau yang seribu masker diusahakan selesai secepatnya, mudah-mudahan bisa selesai minggu ini atau minggu depan, nanti akan kita sumbangkan ke pemda (pemerintah daerah), biar didistribusikan ke teman-teman tenaga medis atau keluarga yang membutuhkan," katanya.

Dia mengatakan, saat ini produksi masker kain baru dalam proses penjahitan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut dengan memberdayakan tenaga kerja peserta pelatihan dan lulusan peserta pelatihan.

"Tenaga kerja yang ikut pelatihan di BLK maupun yang eks pelatihan yang sudah-sudah, kita berdayakan kembali untuk membantu," katanya.

Istirul juga mengatakan, untuk bahan baku pembuatan ribuan masker kain sudah tersedia di BLK dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi target produksi. Dan seluruh peserta pelatihan menjahit diarahkan untuk membuat masker.

"Sementara ini kita berupaya agar pemenuhan bahan bakunya tidak mengalami kesulitan, Insya Allah kita sudah ada kainnya," katanya.

Terkait produksi ribuan masker kain ini, Disnakertrans Bantul sudah melakukan komunikasi dengan Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan agar kegiatan produksi masker bisa berlanjut selama masa pandemi virus corona jenis baru tersebut, demikianIstirul Widilastuti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler