Istana Evaluasi Cara Pembagian Sembako Jokowi di Jalan
Di Video viral, warga menyerbu Istana Bogor karena mengira ada pembagian sembako.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Istana Kepresiden mengaku akan mengevaluasi cara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membagikan paket sembako di jalanan. Langkah itu dilakukan setelah viral video di media sosial yang memperlihatkan masyarakat berbondong-bondong menyerbu Istana Bogor, Sabtu (11/4) malam, lantaran mengira akan ada pembagian sembako.
Presiden sebelumnya membagikan sembako di jalan pada Kamis (9/4) sore saat perjalanan dari Jakarta menuju Bogor dan Jumat (10/4) malam. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan bahwa Sekretariat Presiden, Sekretariat Militer, dan Paspampres akan melakukan evaluasi cara pembagian sembako dengan mengutamakan physical distancing, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Terlebih lagi, DKI Jakarta dan wilayah Bogor sudah ditetapkan Menteri Kesehatan sebagai wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tentunya kita semua harus mendukung pelaksanaan PSBB ini," ujar Bey, Ahad (12/4).
Menanggapi video yang viral di media sosial, Bey menegaskan bahwa tidak ada pembagian sembako oleh Presiden Jokowi pada Sabtu (11/4) malam. Pembagian sembako oleh presiden, ujarnya, hanya sempat dilakukan dua kali yakni pada Kamis (9/4) sore dan Jumat (10/4) malam.
Bey mengungkapkan, kerumunan warga di depan Istana Bogor yang terjadi pada Sabtu (11/4) malam diperkirakan karena masyarakat mengira ada pembagian sembako seperti sehari sebelumnya. Selain itu, ujarnya, adanya informasi yang beredar di masyarakat dan bukan dari sumber resmi yang menyebutkan bahwa Presiden akan membagikan paket sembako. Padahal pada hari itu, tidak ada agenda Presiden Jokowi membagikan paket sembako.
"Kemungkinan karena malam sebelumnya ada pembagian paket sembako, masyarakat mengira akan ada lagi pembagian sehingga mereka berbondong-bondong ke Istana Kepresidenan Bogor," kata Bey.
Selanjutnya, ujar, Bey, warga mau kembali ke rumahnya masing-masing setelah diberi penjelasan oleh Paspampres yang dibantu aparat kewilayahan dari Komando Resor Militer 061 (Korem 061/Surya Kencana) dan Polresta Bogor Kota.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat masyarakat berlarian menuju gerbang Istana Kepresidenan Bogor. Tidak dijelaskan kapan video itu diambil, namun lokasinya memang menunjukkan gerbang depan Istana Bogor. Warganet pun menyayangkan lantaran terjadi kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 yang rawan terjadi penularan di tengah keramaian.
Sebelumnya pada Kamis (9/4) sore, Jokowi membagikan paket sembako kepada warga yang ia temui selama perjalanan pulang dari Istana Merdeka menuju Istana Bogor. Dalam video yang beredar di media sosial, mobil kepresidenan terlihat berhenti sejenak di halte bus kompleks Duta Merlin, Harmoni, Jakarta Pusat. Sembako pun dibagikan oleh paspampres kepada pengemudi ojek online (ojol) yang sedang menunggu penumpang di lokasi tersebut.
Presiden tidak terlihat turun mobil, penyerahan sembako dilakukan oleh paspampres. Kendati begitu, terlihat Jokowi menurunkan kaca mobil dan sempat berbincang dengan para pengemudi ojol yang menerima paket sembako. Tak lama, mobil pun melaju secara perlahan untuk kembali membagikan sembako ke pengemudi ojol lainnya.
Bey menyebutkan, Presiden Jokowi memang pulang menuju Istana Bogor melalui Jalan Medan Merdeka Barat kemudian melaju ke kawasan Harmoni untuk menuju Kemayoran.
"Nah sepanjang ke Kemayoran itu presiden membagi-bagikan sembako. Ada 400 paket sembako. Tapi tidak dibagi di satu tempat. Jadi berhenti, terus bagi-bagi, terus jalan lagi. Tidak hanya ojek online ada juga pedagang asongan, dan lainnya," kata Bey, Kamis (9/4).
Paket sembako yang dibagikan Presiden Jokowi berisi beras, minyak goreng, mis instan, kecap manis, susu, dan kebutuhan pokok lainnya.