Bill Gates Minta Pemimpin Dunia Bersatu Lawan Covid-19
Gates menegaskan, perlu pendekatan global untuk memerangi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendiri Microsoft, Bill Gates, meminta seluruh pemimpin negara bersatu lawan pandemi virus corona jenis baru (COVID-19). Ia juga menegaskan bahwa pemerintah di seluruh negara dunia dapat memastikan peralatan pelindung atau alat pelindung diri (APD), perawatan medis, dan vaksin dapat terdistribusikan secara adil.
Langkah ini dinyatakan oleh Gates di tengah kekhawatiran bahwa pengaruh dari kemepimpinan dapat menentukan pandemi dapat lebih lama berlangsung atau tidak. Termasuk juga dalam dampak menambah lebih banyak korban, serta terhadap perekonomian.
Menulis di The Sunday Telegraph, Gates menyerukan diperlukan pendekatan global untuk memerangi COVID-19. Ia memperingatkan jika virus dibiarkan menyebar melalui negara-negara berkembang, maka jumlah kasus akan terus melambung dan berdampak pada banyak negara maju dan secara menyeluruh di dunia.
“Virus tidak peduli tentang perbatasan. Bahkan, jika negara-negara maju berhasil memperlambat penyakit selama beberapa bulan ke depan, COVID-19 dapat kembali jika pandemi terjadi secara cukup parah di negara lainnya,” ujar Gates dilansir The Telegraph, Ahad (12/4).
Gates mengatakan, kemungkinan hanya masalah waktu, sebelum satu bagian dari Bumi menginfeksi lainnya. Ia telah lama memperingatkan mengenai pandemi dan meminta para pemimpin dunia berkumpul dan bersama-sama menyetujui langkah untuk dilakukan.
“Yang pertama adalah memastikan sumber daya dunia untuk memerangi pandemi ini dialokasikan secara efektif. Hal-hal seperti masker, sarung tangan, dan tes diagnostik,” jelas Gates.
Gates mengatakan beberapa pasar tidak berfungsi dengan baik selama masa pandemi. Kedua, ia meminta para pemimpin dunia melakukan penelitian dan mengumpulkan dana yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin.
Setidaknya terdapat delapan vaksin potensial untuk COVID-19 yang sedang dalam pengembangan. Namun, dibutuhkan setidaknya 2 miliar dolar AS agar vaksin dapat diproduksi dan didistribusikan dalam waktu 18 bulan.
Gates meminta G20 untuk berpikir sekarang tentang bagaimana vaksin akan diproduksi dan didistribusikan. Ia mengatakan belum dipastikan vaksin mana diantara delapan tersebut yang paling efektif.
“Masing-masing membutuhkan teknologi unik untuk membuatnya. Itu berarti negara perlu berinvestasi dalam berbagai jenis fasilitas manufaktur sekarang, mengetahui bahwa beberapa tidak akan pernah digunakan. Kalau tidak, kami akan membuang waktu berbulan-bulan setelah lab mengembangkan imunisasi, menunggu produsen yang tepat,” jelas Gates.