Ramadhan Sebentar Lagi, Ini Keutamaan Sahur
Sahur hukumnya sunnah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan 1441 Hijriyah akan segera tiba dalam hitungan hari. Umat Islam di seluruh dunia akan kembali melaksanakan puasa Ramadhan yang telah dirindukan selama 11 bulan terakhir.
Salah satu ibadah yang dianjurkan adalah melaksanakan sahur. Aktivitas makan sebelum menjalankan ibadah puasa itu memang diutamakan sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Anas bin Malik, baginda Rasulullah SAW mengatakan, di dalam sahur itu terdapat keberkahan. "Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam, sahur itu terdapat berkah," (HR 'Al-Bukhari dan Muslim).
Sahur dianjurkan bukan hanya karena terdapat berkah, tapi juga "karena kekuatan fisik akan terbantu selama menjalankan puasa (di siang hari)," tulis Akhyar A-Shiddiq Mushin dan Dahlan Harnawisatra dalam Kumpulan dan Khasiat Shaum Sunah (2006, hlm. 5)
Tak sampai di situ, sahur, meski hukumnya sunnah, tapi sangat dianjurkan oleh Nabi SAW. Terlebih, sahur adalah salah satu pembeda antara puasa umat Islam dan puasa umat agama lainnya.
"Dalam sahih Muslim disebutkan, "Perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah hidangan sahur," tulis Yusuf Qardhawi dalam Mukjizat Puasa - Resep Ilahi Agar Sehat Ruhani Jasmani (2008, hlm. 157)
Selain memberikan asupan materi, sahur juga memberikan asupan rohani dengan cara melaksanakan amalan zikir, istighfar, dan doa pada waktu penuh berkah itu. "Waktu sahur adalah saat rahmat diturunkan. Harapannya, semoga dia termasuk orang-orang yang senang memohon ampun pada waktu sahur," ujar Yusuf.