Pengangguran Terdampak Covid-19 di Banyumas Terus Bertambah

Ada 116 perusahaan di Banyumas yang sudah merumahkan sementara karyawannya.

Republika
Pengangguran dompet kosong (ilustrasi)
Rep: Eko Widiyatno Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah pengangguran dan pekerja yang dirumahkan akibat dampak wabah covid-19 di Kabupaten Banyumas, terus bertambah. Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono, menyebutkan hingga 13 April 2020 ada sebanyak 18.657 warga di wilayahnya yang menganggur.

''Sebagian dari penganggur tersebut, merupakan pekerja yang diberhentikan atau dirumahkan sementara karena perusahaan tempat mereka bekerja tidak mampu lagi bertahan menghadapi pelemahan ekonomi sebagai dampak wabah Corona yang terjadi saat ini. Ada yang di-PHK, tapi ada juga yang dirumahkan hingga kondisi ekonomi pulih,'' jelasnya, Selasa (14/4).

Khusus mengenai pekerja yang diberhentikan dan dirumahkan sementara sebagai dampak wabah, Joko menyebutkan ada sebanyak 3.242 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 orang di PHK dan 3.196 pekerja yang dirumahkan.

Jumlah ini mengalami peningkatan cukup banyak dibanding kondisi sepekan sebelumnya. Pada saat itu, jumlah warga yang diberhentikan dan dirumahkan sementara akibat dampak Covid-19 hanya tercatat sebanyak 1.241 warga.

''Dari jumlah itu, sebanyak 19 orang di-PHK dan 1.222 dirumahkan,'' ucap dia.

Demikian juga dengan perusahaan yang terdampak, Joko menyebutkan, jumlah unit usaha yang tidak mampu lagi mampu bertahap operasinya mengalami penambahan cukup banyak. Bila sepekan lalu hanya ada 54 perusahaan yang tutup total, pada saat ini ada 116 perusahaan yang sudah memberhentikan karyawan dan merumahkan sementara karyawannya.

Mengenai buruh migran yang pulang ke Banyumas, Joko menyebutkan hanya ada penambahan sebanyak 2 orang. ''Bila sebelumnya berjumlah 441 orang, saat ini tercatat ada 443 orang pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Banyumas. Sebagian pulang karena memang sudah selesai masa kontraknya, namun ada juga yang karena wabah covid-19 di negara tempat bekerja,'' jelasnya.

Terkait kondisi ini, Joko mengimbau agar para penganggur bisa memanfaatkan program Kartu Prakerja yang dilaksanakan pemerintah saat ini. ''Pendaftaraan program kartu prakerja saat ini sudah bisa dilaksanakan secara online dengan mengakses situs www.prakerja.go.id,'' kata dia.

Menurutnya, dalam program tersebut pendaftar tidak hanya dikhususkan bagi warga yang baru lulus sekolah/kuliah dan belum mendapat pekerjaan. Namun warga yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan sementara oleh perusahaannya, bisa mendaftar dalam program ini.

Dia menyatakan, mereka yang kelak terpilih masuk program ini akan mendapat pelatihan kegiatan kerja selama 4 bulan. ''Selama pelatihan, peserta program juga akan mendapat uang saku dari pemerintah,'' ujar dia.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler