Masyarakat Diimbau tak Gunakan Masker Medis dan Hazmat

Masker medis atau N95 serta pakaian hazmat ketersediaannya kian terbatas.

ANTARA/Prasetia Fauzani
Penjahit menyelesaikan pembuatan pakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia Junior Doctor Network of Indonesia (IDI JDN) mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan masker medis dan hazmat ketika keluar rumah. Sebab masker medis atau N95 serta pakaian hazmat ketersediaannya kian terbatas, dan hanya diperuntukkan bagi tenaga medis.

Baca Juga


Chairman JDN Indonesia Dr Andi Khomeini menyampaikan, saat ini permintaan alat pelindung diri (APD) kian tinggi di berbagai negara. Walhasil, selain harga APD yang melambung, stoknya pun semakin menipis. "Jadi mohon biarkan tenaga medis yang menggunakan APD dengan standar medis karena memang resiko tertular lebih tinggi," kata dia dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/4).

Dia menegaskan, kekurangan APD dapat membuat para tenaga medis yang berada di garis depan penanggulangan wabah Covid-19 sangat rentan tertular virus. Bahkan hal itu dapat memperburuk penyebaran virus.

Dr Andi juga mengajak masyarakat untuk patuh untuk tetap di rumah, menjaga jarak fisik dan selalu menjaga kebersihan. Dengan begitu, diharapkan pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

"Jika Anda sehat, cukup bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Jangan berkerumun. Gunakan masker kain jika keluar rumah. Rajin cuci tangan dan hindari menyentuh wajah," ungkap dia.

Diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia per Selasa (14/4) mencapai 4.839 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 459 orang meninggal dunia dan pasien sembuh menjadi 426 orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler