Pakai Saputangan Sebagai Pelapis Masker Kain, Jangan Tisu

IDI menyarankan agar saputangan digunakan sebagai pelapis masker kain.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Anggota Badut Nyentrik Cimahi Bandung Sauyunan (Necis) memasangkan masker kepada warga. IDI menyarankan agar masyarakat menggunakan saputangan sebagai pelapis masker kain karena tisu terlalu tipis.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menganjurkan masyarakat yang menggunakan masker kain agar melapisinya dengan saputangan di dalamnya. Dengan begitu, masker akan lebih tebal demi menangkal penularan virus di tengah pandemi Covid-19.

"Untuk masyarakat diminta pakai masker kain, tapi sarannya jangan hanya sekadar masker kain saja karena tipis. Kalau bisa dilapisi di dalamnya dengan lipatan saputangan agar lebih tebal," kata Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih di Jakarta, Selasa (14/4).

Daeng menjelaskan, pelapisan masker dengan lipatan saputangan sebab dianggap lebih kuat menahan. Di tambah lagi, ketersediaan saputangan juga masih banyak sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperolehnya.

Sementara itu, Daeng tidak menyarankan pelapisan masker kain hanya dengan tisu. Pasalnya, tisu terlalu tipis dan tidak begitu membantu penyaringan.

Daeng mengungkapkan, penggunaan masker kain di tengah-tengah masyarakat saat ini sudah sesuai dengan imbauan dari WHO. Semua orang meskipun sehat diminta menggunakan masker tersebut.

"Kalau awal-awalnya memang yang pakai masker itu ialah orang yang sakit dan merawat orang sakit. Namun, seiring perkembangan kasus Covid-19, WHO sudah meminta semua orang menggunakan untuk mengurangi penularan," katanya.

Hal itu perlu dilakukan sebab saat ini terdapat kasus Covid-19 yang melibatkan orang tanpa gejala sehingga sulit mengetahui seseorang itu sedang sakit atau tidak. Dalam situasi penyebaran Covid-19 saat ini, menurut Daeng, perlu diperhatikan agar tidak tertular ataupun menulari orang lain. Karena itu, setiap orang mesti menggunakan masker walaupun merasa sehat.

Di sisi lain, Daeng mengakui kondisi masker di Tanah Air saat ini cukup sulit didapatkan sehingga perlu memilah penggunaan masker bagi tenaga medis dan masyarakat. "Karena sulit didapat jadi kita harus bagi-bagi. Itu masker bedah dan medical grade hanya untuk petugas medis, lalu masker kain yang sebaiknya dilapisi saputangan untuk masyarakat," ujar dia.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler