Turki Imbau Penduduk yang Sehat Tetap Puasa Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA --- Presiden Urusan Agama (DIB) Turki meminta umat Islam yang sehat siap menyambut bulan suci Ramadhan. Meskipun ibadah harus dilaksanakan di tengah kondisi umat bergulat dengan wabah covid-19 yang mematikan.
Dewan tinggi (DIB) Turki mengatakan bahwa puasa Ramadhan wajib bagi muslim yang berbadan sehat. Mengutip pendapat para ahli medis, dewan tinggi DIB mengatakan bahwa puasa tidaklah menimbulkan risiko bagi penyebaran wabah corona.
Bahkan dalam pernyataan itu menyebutkan bukti ilmiah mencatat bahwa puasa meningkatkan kekebalan tubuh. Ini menjadi penting untuk menangkal virus.
Namun demikian, dewan tinggi DIB mengatakan bagi pasien covid-19 bisa terbebas untuk tidak berpuasa bila dokter menentukan bahwa kesehatan pasien tersebut akan memburuk saat puasa. Begitu pun dengan petugas kesehatan yang memperoleh keringanan untuk tidak berpuasa.
"Petugas medis yang kesehatannya bisa terpengaruh atau yang karena puasa dapat mempengaruhi layanan perawatan medis, mereka juga dibebaskan (tidak berpuasa). Namun, begitu kesehatannya membaik, mereka harus berpuasa di lain waktu untuk mengganti waktu yang terlewat," kata kesehatan DIB seperti dilansir Daily Sabah pada Rabu (15/4).
Sebelumnya otoritas agama di Turki telah mengumumkan bahwa masjid ditutup untuk pelaksanaan tarawih hingga sholat malam sepanjang bulan suci Ramadhan. Selain itu masjid juga ditutup untuk sholat berjamaah termasuk pelaksanaan sholat Jumat.
Dewan tinggi DIB juga meminta umat Islam untuk menghindari berbuka puasa dengan teman atau kerabat sebagai upaya pencegahan terhadap pandemi corona seiring sejam ahli untuk menjaga jarak sosial dan upaya isolasi diri.