Lemasa: Masyarakat Papua Sangat Khawatir Penyebaran Covid

Kekhawatiran warga Papua terkait Covid-19 karena jumlahnya terus meningkat.

ANTARA/Gusti Tanati
Petugas mengukur suhu sebelum beraktivitas di Bandara Sentani, Jayapura, Papua.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Papua amat khawatir akan penyebaran Covid-19 di Tanah Cenderawasih. Kekhawatiran semakin menjadi karena fasilitas kesehatan yang ada di Papua belum memadai.


Karena itu, pemerintah daerah setempat diminta untuk lebih gencar memberikan pemahaman akan bahaya Covid-19 ke masyarakatnya.

"Kekhawatiran warga Papua terkait Covid-19

 
 
NAMA TOKOH
 

hingga hari ini sangat menghawatirkan karena jumlahnya yang terus meningkat," ujar Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa), Odizeus Beanal, kepada Republika, Kamis (16/4).

Pria yang kerap disapa Odi itu mengatakan, rumah sakit di Papua pada umumnya belum memadai. Karena itu, dia sangat berharap, masyarakat Papua diberikan pemahaman dan sosialisasi yang tepat oleh pemerintah daerah setempat agar selalu waspada akan Covid-19.

"Agar selalu waspada karena Covid-19 adalah virus yang sangat berbahaya dan tidak boleh dianggap remeh oleh masyarakat," kata dia.

Covid-19 menyerang saluran pernapasan dan paru-paru yang dijangkitinya dan dapat dengan mudah menyebar. Karena itu, pembatasan fisik amat diperlukan.

Odi meminta, masyarakat Papua untuk berdiam diri di rumah untuk membantu pencegahan penularan yang lebih masif lagi di kemudian hari. "Jika ada kebutuhan yang emergency boleh keluar rumah, namun harus menggunakan masker dan sarung tangan agar tetap terhindar. Biasakan hidup sehat dengan mencuci tangan dan tidak kontak langsung dengan pasien yang positif corona," tuturnya.

Berdasarkan data terakhir, warga Papua yang positif terpapar Covid-19 bertambah tujuh orang. Sehingga total pasien Corona menjadi 75 orang.

Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua dr Silwanus Sumule mengatakan, pada Rabu malam, peningkatan warga yang positif terjadi di Merauke dan Jayapura masing-masing dua kasus dan penambahan tiga kasus terjadi di Kabupaten Jayapura.

Dari 75 orang yang positif tercatat 53 orang dirawat di berbagai rumah sakit di lima kota yaitu Jayapura, Sentani, Merauke, Timika dan Merauke. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.423 orang dan jumlah orang dalam pengawasan (PDP) 98 orang.

"Warga yang saat ini dinyatakan positif itu kondisinya sakit ringan hingga sedang dan tidak ada yang menggunakan alat bantu pernapasan," ujar Sumule.

Dr Sumule yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinkes Papua mengakui, warga diperiksa melalui rapid test positif belum tentu terpapar karena harus diulang melalui PCR. Karena itu, pihaknya berharap, masyarakat tidak perlu takut untuk menjalani pemeriksaan dan tetap mengikuti anjuran pemerintah yakni tidak berkumpul dan keluar rumah bila tidak penting

"Selalu menjaga kebersihan dengan menggunakan masker dan cuci tangan," kata dr Sumule.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler