Petugas medis berada di ruangan laboratorium saat peresmian alat deteksi Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Siron, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (16/4/2020). Penggunaan alat deteksi Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sesuai yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Aceh itu untuk mendeteksi lebih akurat Corona Virus (COVID-19)
Petugas mengangkut kardus berisi Alat Pelindung Diri (APD) kebutuhan tenaga medis saat peresmian alat deteksi Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Siron, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (16/4/2020). Penggunaan alat deteksi Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sesuai yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Aceh itu untuk mendeteksi lebih akurat Corona Virus (COVID-19)
Petugas Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Kemenkes menjelaskan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk pemeriksaan spesimen swab tenggorokan pasien terduga COVID-19 kepada Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Hasibuan (kanan), Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Runtung Sitepu (kiri kedua) dan Dirut RS USU Syah Mirsa Warli (tengah) di Laboratorium Rumah Sakit USU Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/4/2020). Pengoperasian alat PCR yang bisa memeriksa 333 pasien dari bantuan Kemenkes tersebut diharapkan dapat mengetahui hasil lebih cepat dalam mendeteksi virus COVID-19 khususnya di Sumut
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Hasibuan (kanan) bersama Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Runtung Sitepu (kiri) menyaksikan petugas Kemenkes mengoperasikan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk pemeriksaan spesimen swab tenggorokan pasien terduga COVID-19 di Laboratorium Rumah Sakit USU Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/4/2020). Pengoperasian alat PCR yang bisa memeriksa 333 pasien bantuan Kemenkes tersebut diharapkan dapat mengetahui hasil lebih cepat untuk mendeteksi virus COVID-19 khususnya di Sumut