Masjid Sambut Bulan Suci di Tengah Pandemi

Protokol kesehatan harus diikuti jamaah guna mencegah penyebaran virus korona.

Putra M. Akbar/Republika
Sejumlah umat Islam membaca Al Quran sambil menunggu waktu pelaksanaan Shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (20/3). Masjid Istiqlal tidak menggelar Shalat Jumat sesuai kebijakan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pemerintah Pusat dan daerah untuk mengurangi penyebaran Corona atau Covid-19, namun menggelar Shalat Zuhur berjamaah. Putra M. Akbar/Republika
Rep: Andrian Saputra Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wabah Covid-19 tak lantas membuat sejumlah masjid di Tanah Air kehilangan semangat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1441 H. Meski terdapat imbauan dari pemerintah untuk menjalankan ibadah di rumah, sejumlah pengurus masjid telah menyiapkan kegiatan-kegiatan alternatif yang bisa diikuti jamaah saat Ramadhan, meski tidak secara langsung datang ke masjid. 


Di Jakarta, Masjid Istiqlal tetap melakukan persiapan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Humas dan protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, menjelaskan pihaknya siap dengan berbagai kemungkinan, terlebih dengan adanya surat edaran dari Kementerian Agama tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah pandemi wabah Covid-19.

"Persiapan menyambut Ramadhan tetap dilakukan, cuma melihat kondisi pemyebaran covid-19 kami pesimis apalagi sudah ada edaran dari Kemenag. Tapi yang jelas kami di Istiqlal siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi," kata Abu kepada Republika, beberapa hari lalu. 

Abu mengatakan, kemungkinan kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak, termasuk pelaksanaan shalat Tarawih ditiadakan saat pelaksanaan Ramadhan mendatang. Namun, menurutnya pengurus Masjid Istiqlal tengah membahas untuk tetap melaksanakan pengajian dengan melalui daring siaran langsung. "Semua kegiatan yang sifatnya mengundang orang banyak akan ditiadakan, kami lagi membicarakan pengajian daring, live streaming, dan lainnya. imam besar sudah menginstruksikan hal tersebut," ujar dia.

Dalam Surat Edaran Kemenag Nomor 6 Tahun 2020  diantaranya menjelaskan tentang panduan pelaksanaan ibadah. Diantaranya yakni untuk sahur dan buka puasa dilakukan secara individu atau keluarga inti dan tidak perlu sahur on the road dan iftar jamaah atau buka puasa bersama. Selain itu pelaksanaan tarawih dilakukan secara individu atau bersama keluarga inti di rumah. Begitu pun tilawah Alquran hingga iktikaf juga diimbau dilakukan di rumah. 

Langkah berbeda diambil Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Menurut Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Nasir Asp, masjid ini akan siap melayani jamaah yang datang ke masjid. Masjid tetap akan melaksanakan shalat Tarawih pada Ramadhan tahun ini, kendati Yogyakatrta juga menjadi salah satu daerah yang memiliki kasus positif Covid-19. Tak hanya itu, menurut Ustaz Jazir masjdi Jogokariyan juga akan menyiapkan buka puasa bagi jamaah.

"Insya Allah untuk jamaah lima waktu dan Tarawih jika ada yang datang kita layani. Untuk buka puasa kita siapkan sehari 3.000 porsi, yang datang dilayani sisanya akan diantar ke rumah-rumah warga," kata ustaz Jazir. 

Sementara itu, untuk pelaksanaan pengumpulan zakat fitrah menurut Ustaz Jazir masjdi Jogokariyan juga tetap mengadakan. Akan tetapi, pengurus masjid juga menyiagakan relawan yang siap jemput bola mengambil zakat ke rumah-rumah warga. Untuk kegiatan kajian keislaman, Masjid Jogokariyan mengupayakan alternatif dengan menggelar pengajian daring selama bulan suci Ramadhan. 

Pengurus masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ustaz HM Jazir ASP - (dok. Republika)

Ustaz Jazir menjelaskan, kendati sejumlah kegiatan tetap dilangsungkan di masjid Jogokariyan, terdapat protokol kesehatan yang harus diikuti jamaah guna mencegah penyebaran virus korona. "Ada pemeriksaan suhu badan sebelum masuk, ada bilik sanitizer. Tiap pintu masuk ada wastafel cuci tangan,wajah denan sabun dan sanitizer herba yang aman untuk kulit," kata Ustaz Jazir. 

Ia juga mengungkapkan, pengurus masjid memberlakukan shaf berjarak bagi jamaah yang memiliki sholat berjamaa di masjid. Selain itu, setiap jelang shalat, pengurus akan terlebih dulu menyemprot masjid dengan cairam disinfektan. Bahkan menurutnya masjid Jogokariyan juga menyediakan masker gratis bagi jamah. "Semua dapat masker gratis dari Masjid Jogokariyan," tuturnya. 

Sementara itu Masjid Nasional al-Akbar Surabaya juga berencana menggelar kajian melalui daring selama bulan Ramadhan untuk mencegah penyebaran wabah Korona."Untuk  kegiatan Ramadhan akan dimatangkan dalam rapat hari Jumat lusa. (Untuk pengajian) rencana pakai live streaming," katanya. 

Untuk mencegah penyebaran virus korona, Masjid Nasional al-Akbar juga tengah menerapkan sejumlah langkah diantaranya dengan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh area masjid. Pengurus juga menyiapkan sabun cuci tangan dan hand sanitizer bagi jamaah.

Mereka pun  melakukan pengecekan suhu tubuh. Pengurus masjid juga melarang jamaah yang mengalami sakit, terutama panas diatas 38 derajat untuk melaksanakan shalat berjamaah. Masjid juga menyediakan ruang disinfektan bagi jamaah sebelum masuk masjid. Menyediakan masker bagi jamaah serta menerapkan shalat dengan shaf berjarak. 

 

sumber : Dialog Jumat
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler