KSAD Sarankan Pasien Covid-19 Gunakan Ponsel Saat Webinar

Penggunaan ponsel itu dapat menciptakan mobilitas bagi tim dokter RSPAD Gatot Subroto

Antara/Anis Efizudin
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menyerahkan piagam kepada Menkes Letjen (Purn) Terawan Putranto.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menyarankan agar telepon seluler (ponsel) dibawa kepada pasien di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat (RSAD) saat web seminar (webinar) dengan tim dokter di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Andika berharap penggunaan ponsel itu dapat menciptakan mobilitas bagi tim dokter RSPAD Gatot Subroto untuk berkomunikasi langsung dengan pasien terdampak Covid-19 di 69 RSAD seluruh Indonesia yang menjadi rujukan Covid-19.

"Ponsel bisa langsung kita bawa ke pasien sehingga pada saat sesi telekonferensi begini, dokter spesialis paru (RSPAD) bisa langsung komunikasi," kata Andika dalam pernyataan video yang diterima di Jakarta, Senin (20/4).

Menurut Andika, tim dokter RSPAD akan dapat membantu jika bisa berkomunikasi langsung dengan pasien di RSAD di daerah-daerah. "RSAD di daerah belum tentu ada dokter spesialis paru-paru, jadi mereka akan terbantu," kata mantan panglima Kostrad tersebut.

KSAD juga mengarahkan untuk penerapan metode baru tersebut dalam webinar yang dilakukan tim dokter di RSPAD Gatot Subroto kepada tim dokter RSAD di daerah. “Lakukan metode baru karena teknologi juga mendukung dan semakin berkembang,” ujar Andika.

KSAD menilai, arahan yang diberikan agar RSAD di daerah mendapatkan informasi yang lebih spesifik dalam menangani Covid-19 dari tim dokter RSPAD yang lebih berpengalaman.

Andika mengatakan, akan terus mengawal webinar RSPAD Gatot Soebroto dengan 69 RSAD di seluruh Indonesia yang dijadikan rujukan dalam penanganan Covid-19. Apalagi, webinar tersebut adalah sarana pertukaran informasi untuk RSAD yang tersebar di Indonesia dengan RSPAD Gatot Soebroto.

Wakil Kepala RSPAD Gatot Subroto, Brigjen A Budi Sulistiya mengatakan, dalam webinar tersebut juga dibahas mengenai pentingnya melakukan tracing contact untuk mencegah bertambahnya kasus Covid-19. Salah satunya, yang berkaitan dengan migrasi prajurit.

“Tracking contact itu penting sekali. Untuk itu disarankan kepada pimpinan untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam rangka memutus penyebaran Covid-19,” kata Budi.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler