Tips Menyiapkan Ramadhan Pertama Bagi Mualaf (1)

Bagi mualaf, berpuasa mungkin adalah hal yang tidak biasa dan bahkan berat.

Republika/Mardiah
Tips Menyiapkan Ramadhan Pertama Bagi Mualaf
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan tinggal satu hari lagi. Di bulan ini, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa dalam satu bulan lamanya. Bagi mualaf yang belum pernah membiasakan puasa atau setelah sekian lama tidak berpuasa, menjalankan kewajiban puasa Ramadhan mungkin butuh penyesuaian. Namun, itu tidak berarti kita tidak bisa sukses menjalani puasa.

Berikut tips bagi mualaf agar bisa menjalani puasa Ramadhan dengan sukses dan berkah, seperti dilansir di About Islam.

1. Kuatkan mental dan ubah pola pikir tentang puasa

Baca Juga


Bagi mualaf atau orang yang baru masuk Islam, berpuasa mungkin adalah hal yang tidak biasa dan bahkan berat. Sebab, mereka harus mulai terbiasa tidak makan dan minum selama seharian. Apalagi, jika ada pemikiran tidak makan dan minum sangat tidak sehat.

Namun, bagi kebanyakan orang dewasa, tidak makan dan minum sebenarnya lebih tentang pola pikir ketimbang bahaya nyata bagi tubuh. Kecuali, jika kita memang memiliki masalah kesehatan kronis atau kondisi yang mungkin mencegah kita untuk melaksanakan puasa. Berpuasa di bulan Ramadhan sebenarnya sangat aman bagi kesehatan. Karena itu, ada baiknya memperbanyak bacaan tentang puasa sehingga dapat membantu mengatasi hambatan mental kita saat berpuasa.

2. Tanamkan niat karena Allah SWT

Penting untuk menanamkan niat karena Allah SWT agar kita sukses menjalani puasa Ramadhan. Berdoalah kepada Allah agar Allah memudahkan dan juga menerima puasa kita yang benar-benar dilakukan demi mendapat ridha Allah. Bayangkan menjadi salah satu dari mereka yang diseru untuk memasuki gerbang Rayyan (gerbang puasa) di syurga kelak.

Sebagaimana hadits dari Sahl bin Sa'd, Nabi SAW bersabda, "Di syurga ada gerbang yang disebut Rayyan di mana hanya orang-orang yang berpuasa yang akan memasukinya pada Hari Kebangkitan. Tidak ada yang lain yang akan masuk bersama mereka. Akan dinyatakan: Di mana orang-orang yang berpuasa sehingga mereka harus dimasukkan ke dalamnya? Dan ketika yang terakhir dari mereka akan masuk, pintu itu akan ditutup dan tidak ada yang akan masuk." (HR. Muslim)

Menjalani Ramadhan adalah ibadah yang sangat berpahala. Karena itu, disarankan membaca tentang keutamaan puasa. Dengan demikian, itu akan menambah keimanan dan mendorong semangat menahan lapar dan dahaga, serta menahan kebiasaan dan perbuatan buruk lainnya.

3. Latihan puasa

Agar kita siap menjalani puasa Ramadhan, alangkah baiknya memulai praktik puasa sebelum Ramadhan tiba. Puasa sunnah yang dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya bertujuan untuk menyesuaikan jam tubuh, tingkat kehausan, dan jumlah serta jenis makanan yang membuat kita tetap aktif dan bugar.

Nah, kita bisa mulai membiasakan puasa sunah di pekan-pekan awal bulan Sya'ban. Membiasakan dengan puasa sunnah penting, sebab itu dapat membantu tubuh terbiasa dengan praktik demikian. Namun, tidak dianjurkan untuk berpuasa dalam beberapa hari sebelum Ramadhan.

Hal demikian seperti disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah. Nabi SAW bersabda, "Jangan mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelum dimulainya, tetapi jika seorang pria terbiasa berpuasa, maka biarkan dia berpuasa." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Terapkan pola makan sehat saat Ramadhan

Ramadhan berkaitan erat dengan mendetoksifikasi pikiran, jiwa, dan tubuh. Bulan Ramadhan adalah momen yang tepat untuk menjauh dari makanan yang tidak sehat dan menerapkan pola makan yang bersih dan sehat.

Pekan pertama Ramadhan biasanya adalah yang paling sulit karena tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan. Pada pekan kedua, umumnya tubuh merasa lebih baik. Sedangkan pada pekan ketiga dan keempat, biasanya kita tergoda dengan rasa haus ketimbang rasa lapar di siang hari.

5. Makan makanan sehat dengan porsi sedang saat sahur dan iftar

Selama Ramadhan, disarankan mengonsumsi makanan yang sehat dan dengan porsi yang tepat, baik saat sahur dan berbuka puasa. Mengonsumsi buah-buahan, sayuran, makanan rendah karbohidrat, dan protein akan menjaga tingkat energi sebanyak mungkin.

Makanan berbahan dasar kacang bisa memicu kelebihan gas di perut. Ini tentunya dapat mengganggu saat kita melaksanakan shalat tarawih. Karena itu, sebaiknya dihindari mengonsumsi kacang-kacangan terlalu banyak di bulan Ramadhan.

Bagi kaum hawa yang mengalami menstruasi di pertengahan Ramadhan, maka dianjurkan makan dan minum secukupnya selama masa menstruasi itu. Sehingga, tubuh akan lebih mudah saat memulai puasa lagi.

Selama masa menstruasi ini, penting untuk mencukupi kebutuhan air tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi multivitamin dan suplemen dalam diet Anda di bulan Ramadhan agar tubuh tetap bugar menjalani puasa.

Kurma juga bisa menjadi tambahan hidangan Anda saat berbuka. Sebab, selain disunnahkan untuk berbuka dengan kurma. Kurma mengandung nutrisi mikro yang bermanfaat dan memberikan Anda energi cepat.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler