Bagi Miliarder Masayoshi Son, Corona Bagai Bencana

Bagi Miliarder Masayoshi Son, Corona Bagai Bencana

Bagi Miliarder Masayoshi Son, Corona Bagai Bencana. (FOTO: ybox)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

Warta Ekonomi.co.id, Bogor


Visi Pendiri SoftBank, Masayoshi Son untuk mendirikan kerajaan teknologi global kini terganggu, akibat kerugian yang Vision Fund alami di tengah wabah corona.

Karena pandemi, Vision Fund merugi hingga 100 miliar dolar AS. Ditambah lagi, sejumlah startup di bawah naungan SoftBank memperburuk kondisi raksasa investasi itu, merujuk pada analisis Reuters.

"(Sebagai contoh) penggunaan aplikasi Uber telah anjlok lebih dari 50%, sedangkan enam startup yang didukung oleh SoftBank menunda rencana IPO di tahun ini, menjadi tahun depan," jelas laporan analisis itu, dikutip Kamis (23/4/2020).

Baca Juga: Habis PHK di Awal Tahun, Kini 'Hotel Melati Online' Potong Gaji dan Rumahkan Karyawan di . . . .

Konglomerat Jepang itu juga mencatat kerugian 1,8 triliun yen hingga Maret lalu, di mana taruhan Son di beberapa startup tak berjalan lancar. Para pendukung asal Timur Tengah pun khawatir dengan banyaknya uang yang SoftBank habiskan dalam taruhan itu.

Kepala Eksekutif Asset Value Investors, Joe Bauernfreund berujar, "Vision Fund berantakan. Ini kondisi di mana organisasi terlalu banyak mempertaruhkan uang hanya untuk melakukan due dilligence."

Son mentransformasikan SoftBank menjadi investor teknologi selama tiga tahun terakhir, mengumpulkan dana investasi tahap akhir terbesar di Vision Fund. Beberapa investasi berjalan baik, tapi ada pula yang menambah masalah.

Perlu diketahui, pembatasan perjalanan di seluruh dunia telah menghantam pasar bagi empat perusahaan utama yang jadi tumpuan portofolio SoftBank, yakni Uber, Ola, Getaround, dan OpenDoor.

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler