Peristiwa-Peristiwa Penting Saat Ramadhan
Salah satu peristiwa penting saat Ramadhan adalah Nabi menerima wahyu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. Sederet pahala sunnah tambahan dapat diperoleh Muslim yang melaksanakan ibadah saat Ramadhan selain pahala puasa.
Dalam sejarah Islam, Ramadhan ternyata jadi momentum terjadinya sejumlah peristiwa penting. Berbagai peristiwa penting selama Ramadhan dirangkum dalam buku Peristiwa-Peristiwa Sejarah pada Bulan Ramadhan karya Ustadz Syihabudin Ahmad.
Menerima wahyu
Setelah Nabi Muhammad berusia 40 tahun, mulailah tanda-tanda kenabian memancarkan sinarnya. Rasulullah mendapat tanda berupa mimpi seolah melihat fajar menyingsing di waktu subuh.
Mimpi ini berlangsung enam bulan. Rasulullah memikul amanah kenabian selama 23 tahun, dan mimpi tersebut masuk salah satu dari 46 tanda kenabian
Pada Ramadhan tahun ketiga sejak Rasulullah beruzlah di Gua Hira, Allah memuliakan Rasulullah dengan mengutus Jibril yang membawa beberapa ayat Alquran. "Dengan mengamati berbagai bukti dan dalil, kita boleh memastikan peristiwa itu terjadi pada tanggal 21 Ramadhan," tulis Syihabudin.
Isra Mi'raj
Terkait kapannya terjadi Isra Mi'raj, para ulama mengalami perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan terjadi pada tahun ketika Allah memuliakan Rasulullah dengan kenabian. Sebagian beranggapan Isra Mi'raj terjadi lima tahun setelah Rasulullah diangkat sebagai nabi.
Namun pendapat di atas terbantahkan oleh fakta Siti Khadijah meninggal pada Ramadhan tahun kesepuluh kenabian. Kejadian ini berlangsung sebelum shalat lima waktu diwajibkan.
"Disini tak ada perselisihan bahwa shalat lima waktu diwajibkan pada malam Isra Mi'raj," ujar Syihabudin.
Iktikaf terakhir Rasulullah
Setelah dakwah Islam kian sempurna karena telah tersebar luas, mulai muncul tanda perpisahan terhadap kehidupan Rasulullah. Tanda-tanda itu muncul dari perasaannya, kemudian terisyaratkan secara jelas dalam perkataan dan perbuatannya.
Nabi beriktikaf di bulan Ramadhan tahun kesepuluh hijriah selama 20 hari. Padahal biasanya hanya dilakukan 10 hari.
"Pada waktu itu Jibril menguji ketepatan hafalan Alquran Rasulullah sebanyak dua kali, walau biasanya dilakukan sekali," tulis Syihabudin.
Perang Badar
Rasulullah menggerakan pasukannya menuju perang Badar pada bulan Ramadhan. Saat itu, Rasulullah berjalan di lokasi yang akan jadi tempat pertempuran. Rasulullah lalu memberi isyarat bahwa di lokasi tersebut akan jadi tempat kematian seseorang.
Nabi pun menghabiskan malam dengan shalat. Adapun tentara Islam tidur nyenyak. Rasa percaya diri mereka melonjak untuk memenangkan perang. Peperangan yang dimenangkan oleh pasukan kaum muslimin ini membuka jalan Islam dalam menentang kemusyrikan dan kebatilan kaum kafir.
"Kejadian ini pada malam Jumat 17 Ramadhan tahub kedua hijriah," tulis Syihabudin.
Tentara Islam menuju Mekkah
Rasulullah berangkat dari Madinah ke Mekkah dengan membawa 10 ribu tentara di bulan Ramadhan tahun kedelapan Hijriah. Proses menguasai Mekkah secara keseluruhan dilakukan tanpa pertumpahan darah sedikit pun.
Dari Al-Hajun Rasululloh memasuki Mesjid Al-Haram dengan dikelilingi kaum Muhajirin dan Anshar. Kemudian thawaf mengelilingi Ka'bah, Rasulullah mulai menghancurkan berhala dan membersihkan Ka'bah hingga selesailah pembebasan Mekkah.
Pulang dari Perang Tabuk
Keberangkatan Rasulullah ke Tabuk dilakukan pada bulan Rajab. Adapun kepulangannya dilakukan pada Ramadhan setelah menjalani peperangan sengit selama 50 hari.
Rasulullah tercatat berada di Tabuk selama 20 hari.
Perang Tabuk sejatinya memang urung terjadi. Ratusan ribu tentara Romawi di bawah pimpinan Kaisar Heraklius mundur sebelum berperang karena gentar dengan 30 ribu pasukan Islam yang dipimpin langsung Rasulullah.
"Ini merupakan peperangan Rasulullah yang terakhir," tulis Syihabudin.