Astronom Klaim Temukan Asteroid 'Tersesat' di Tata Surya
Astronom menemukan Centaur, 19 asteroid yang mengorbit di sekitar Jupiter.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom berpikir telah menemukan populasi asteroid yang berasal dari luar Tata Surya. Dalam sebuah studi anyar yang diterbitkan pada 7 Maret, temuan ini bukanlah hal baru.
Ilmuwan menemukan apa yang diberi nama Centaur. Mereka menyebut Centaur sebagai asteroid-asteroid misterius yang mengorbit di sekitar Jupiter. Objek-objek ini mengambil orbit yang relatif sangat miring terhadap bidang planet-planet lainnya.
Dalam satu kasus, asteroid ini mengorbit jalan yang salah terhadap objek tata surya lainnya. Dengan memutar hukum fisika secara terbalik, para ilmuwan, yaitu Fathi Namouni dari Université Côte d'Azur di Prancis dan Helena Morais di UNESP, Brasil menemukan bahwa 19 benda ini kemungkinan berasal dari bintang lain.
Para astronom pertama kali melihat objek 2015 BZ509, atau yang saat ini dikatakan sebagai Ka'epaoka'awela, dalam survei Pan-STARRS pada 2015. Analisis asteroid mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan.
Asteroid mengorbit jalan yang salah di sekitar tata surya di sebuah tempat stabil di orbit eksentrik dekat Jupiter, pada kemiringan relatif ke seluruh planet.
Morais dan Namouni mempelajari orbit objek itu. Mereka membangun simulasi, dan memainkan secara terbalik perilaku sejuta objek imajiner yang sesuai dengan parameter orbital Ka‘epaoka‘awela.
Sebagian besar objek yang disimulasikan menabrak Matahari atau planet lain atau dikeluarkan dari tata surya. Namonuni mengatakan hukum fisika stabil dipatuhi sejak tata surya terbentuk 4,5 miliar tahun lalu. Para peneliti kemudian menafsirkan pengamatan mereka sebagai benda yang telah diambil dari tempat lain, di luar Tata Surya.
Sementara, beberapa ilmuwan meragukan kesimpulan itu, mengingat bahwa penjelasan lain belum sepenuhnya dikesampingkan.
Namouni dan Morais melanjutkan pencarian dan mereka menjalankan simulasi waktu terbalik, serupa untuk Centaur lainnya dan beberapa benda yang melewati Neptunus. Khususnya yang membentuk sudut lebih dari 60 derajat antara pesawat planet dan orbitnya.
Untuk 19 objek tersebut, tidak hanya orbit stabil tetap di akhir simulasi. Namun, juga orientasi relatif diambil terhadap planet-planet yang tidak dapat dijelaskan jika benda-benda ini terbentuk di tata surya kita.
Namouni dan Morais menyimpulkan bahwa mereka menemukan seluruh populasi benda yang ditangkap dari luar tata surya. Meski demikian, selalu ada kemungkinan bahwa ada penjelasan lain, yang dapat dengat tepat ditemukan.
Bagaimanapun, baru-baru ini ada dua komet dari luar tata surya, yang salah satunya tidak terlihat terlalu berbeda dari komet yang berasal dari dalam tata surya. Benda antarbintang yang mengorbit dengan stabil di dalam tata surya kita tentu saja akan menjadi penemuan yang menyenangkan.
Jika Centaur ini benar-benar berasal dari bintang lain, maka para astronom dapat belajar tentang komposisi sistem yang jauh itu dengan mempelajari lebih dekat atau bahkan mungkin suatu hari mengunjunginya langsung.