Udep Beusaree Jadi Pionir Budidaya Bawang Merah Lhokseumawe
Penyuluh pertanian Lhokseumawe mengapresiasi kinerja poktan budidaya bawang merah
REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Kelompok tani (Poktan) Udep Beusaree layak menyandang sebutan pionir budidaya bawang merah di Kota Lhokseumawe, yang berupaya mencapai mandiri pangan khususnya bawang merah tanpa harus membeli dari luar Provinsi Aceh.
Bahkan Poktan Udep Beusaree di Desa Paya Punteut, Kecamatan Muara Dua didukung oleh pemerintah kota (Pemkot) telah melakukan panen di areal seluas setengah hektar belum lama ini."Kami menanam bawang merah seluas satu hektar, baru panen setengah hektar. Produktifitas 7,5 ton per hektar. Bibit bawang merah yang ditanam berasal dari Brebes," kata Ketua Poktan Udep Beusaree, Saiful Rahman usai panen pada lahan di Desa Paya Punteut dan Paloh Batee.
Dia mengakui, cuaca ekstrim sempat mengganggu budidaya bawang merah pada awal tanam, sementara kegiatan budidaya dilakukan sejak Februari dan panen perdana pada penghujung April 2020.
Koordinator Penyuluh Pemkot Lhokseumawe, Andria Afrida mengapresiasi kinerja Poktan Udep Beusaree menjadi pionir bawang merah di Lhokseumawe meski menghadapi banyak tantangan, namun tetap gigih untuk mencapai kemandirian pangan khususnya bawang merah.
Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Sumardi selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Aceh mengingatkan imbauan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar petani dan penyuluh tetap ke lapangan dengan mematuhi Protokol Kesehatan untuk menangkal virus Corona.
"Lahan pertanian umumnya di zona hijau. Limpahan sinar matahari diyakini membuat virus Corona tidak berkutik. Asalkan jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir," pesan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi melalui AWR KostraTani.