KKP Dorong Nelayan Manfaatkan Pinjaman BLU Berbunga Rendah
Dana pinjaman BLU menawarkan bunga hanya 3 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendorong nelayan di berbagai daerah agar dapat memanfaatkan secara optimal dana pinjaman Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) berbiaya rendah. Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan hal tersebut saat menerima audiensi secara virtual Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), pada 30 April 2020.
"Manfaatkan dana pinjaman BLU dengan bunga hanya 3 persen," kata Menteri Edhy dalam rilis di Jakarta, Jumat (1/5).
Terkait kendala pemodalan, KKP telah menyiapkan dana melalui BLU LPMUKP. Menteri Edhy juga menyatakan, KKP juga siap membantu KNTI jika tertarik untuk bergerak secara kooperatif mendirikan usaha bersama.
"Butuh modal saya bantu lewat BLU. KNTI bisa membuat koperasi untuk membeli hasil tangkapan kita modali. KNTI mau membangun cold storage kita modali," jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menginginkan agar kegiatan refocusing anggaran KKP agar dapat diarahkan terutama dalam membantu nelayan tradisional menghadapi pandemi Covid-19.
"Sebaiknya diprioritaskan untuk nelayan kecil dan nelayan tradisional dengan sistem birokrasi yang tidak menyulitkan atau membebani nelayan di saat sulit karena wabah pandemi ini," kata Johan Rosihan.
Menurut dia, saat ini pandemi semakin mengkhawatirkan dan karena itu semua kegiatan dari refocusing anggaran KKP mesti disegerakan pelaksanaannya dan dipermudah prosesnya agar jangan birokratis.
Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan bahwa pada saat ini kondisinya telah ditetapkan sebagai kondisi darurat kesehatan sehingga harus segera didistribusikan peruntukkannya.
"Sebab jika banyak wilayah pusat produksi perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya telah terpapar Covid-19 maka akan menganggu atau mengurangi produksi ikan dan produk kelautan lainnya," katanya.
Johan mencontohkan kegiatan bantuan sarana pengolahan bagi UMKM perikanan perlu ditingkatkan sebagai benteng perekonomian nelayan dalam menghadapi potensi krisis ekonomi ke depan.
Ia juga menginginkan agar kegiatan refocusing untuk membantu nelayan supaya lebih tepat sasaran, seperti bantuan benih ikan, bantuan pakan, bioflok, minapadi, serta sarana pendukung revitalisasi tambak.