Syair-Syair Umar bin Khattab (1)
Dalam beberapa kesempatan, Umar bin Khattab mengungkapkan perasaannya melalui syair.
REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pada suatu kesempatan, Khalifah Umar bin Khattab mengenakan jubah baru. Orang-orang yang memandangnya menjadi terpesona. Dia kemudian mengungkapkan perasaannya dalam sebuah syair.
Harmez tidak membutuhkan barang-barang di gudangnya
Kekekalan telah berubah dan kembali, tapi mereka tetap saja tak kekal
Di mana para raja yang harta rampasan perangnya
Didatangkan dari segala arah dan penjuru untuk dirinya
Di sana bersimbah darah tanpa ada kedustaan
Mereka harus datang sebagaimana mereka datang
Imam Syafii meriwayatkan, bahwa pada suatu hari Umar berada di lembah Mihsar, lalu dia berkata:
Engkau pergi sementara hatimu tak tenang
Karena meninggalkan agama Nasrani
Sepenggal syair itu ditujukan kepada seorang Nasrani berasal dari negeri Najran yang memeluk Islam dan pergi menunaikan ibadah haji.
Dia lalu bertanya kepada seorang wanita bijak keturunan Arab di hadapan Umar.
"Pemandangan seperti apakah yang indah?"
Wanita itu menjawab, "Istana putih yang terhampar di taman hijau."
Umar juga pernah melantunkan sebuah syair kepada Udai bin Zaid.
Seperti dua warna gading hajah yang ada di mihrab-mihrab
Atau bagaikan warna putih yang berkilau di taman bunga