Shamsi Ali Kisahkan Kekaguman Mualaf Atas Keindahan Alquran
Mualaf di Barat mengagumi keindahan bacaan dan isi Alquran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Imam Besar New York, Shamsi Ali, menceritakan kekaguman mualaf pada Alquran dalam sebuah diskusi bertajuk "Dahsyatnya Alquran, Kisah-kisah Mualaf yang Tersentuh" melalui aplikasi Zoom pada Ahad (10/5) malam. Banyak dari orang Barat yang tersentuh setelah mendengarkan dan mempelajari Alquran.
Dalam kesesmpatan ini, Shamsi Ali mengungkapkan ilustarsi antara umat Islam dan Alquran, salah satunya seperti seorang turis kampung yang berjalan di lautan. Turis tersebut hanya melihat sampah di luar lautan, tetapi dia tidak menyadari di dalam lautan ada mutiara dan beragam kehidupan di sana. Maka, umat Muslim sepatutnya menyelami segala hal yang terkandung dalam Alquran.
Dia mengatakan, ada banyak ilmuwan yang memeluk agama Islam. Pasalnya, Alquran membahas semua informasi kelilmuwan manusia.
Selain itu, Alquran juga memiliki keindahan dalam tatanan bahasa dan ritme. Shamsi mencontohkan pada surat ar-Rahman sebagai berikut.
الرَّحْمَنُ (١) عَلَّمَ الْقُرْآنَ (٢)خَلَقَ الإنْسَانَ (٣) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (٤) الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ
"Ar-rahman, allamal-quran, khalaqal-insan, allamahul-bayan, asy-syamsu wal-qamaru bihusban.”
"Surat ar-Rahman ayatnya selalu berakhiran dengan -an. Maka, semakin indah, semakin dalam maknanya," kata dia.
Orang-orang terdahulu menyebut Alquran sebagai perkataan dari Nabi Muhammad SAW. Kemudian, mereka ditantang untuk membuat surat yang seperti Alquran. Namun, tidak ada yang mampu membuatnya.
"Dari sisi konten sangat luar biasa. Orang kalau memahami pasti akan jatuh hati. Ada salah satu murid mualaf. Dia mengambil S-2 di London, hukum internasional, setelah 911 terorisme global. Salah satu yang dipelajari adalah belajar Islam dan Alquran," kata Shamsi Ali.
Shamsi melanjutkan, Islam dan Alquran merupakan mata pelajaran yang harus dipelajari. Kemudian, ia pun menemukan hikmah yang luar biasa. Setelah selesai studi, dia pun berkunjung ke Islamic Center New York, kemudian bersyahadat.
Isi Alquran mencangkup segalanya. Shamsi mengatakan, yang terpenting isi Alquran tidak pernah lapuk dengan perubahan zaman.
Sebelumnya Shamsi Ali juga pernah membacakan Alquran di televisi. Pada saat itu pula seorang perempan beragama Kristen, Cynthia Roland, mendengarkan lantunan Alquran yang dibawakan Shamsi Ali. Roland pun tergugah.
Roland mengatakan, ia tiba-tiba menangis saat dibacakan Alquran, padahal dia tidak mengerti apa yang disampaikan. Kemudian, dia pun mencari tahu tentang Alquran dan pergi ke perpustakaan. Roland bisa tidur nyenyak setelah mengetahui isi Alquran. Dia pun akhirnya memeluk agama islam.
Lalu, mualaf Amerika lainnya, Mark, juga membeli Alquran untuk mencari kandungan terkait dengan terorisme. Dia membacanya selama tiga hari tiga malam. Namun, bukan terorisme yang ia temukan, melanikan mutiara. Semenjak saat itu pula dia memeluk Islam.
Shamsi mengatakan, belum lama ini Universitas Harvard juga mengakui Alquran sebagai sumber hukum terbaik. Kemudian, Nabi Muhammad disebut sebagai simbol hukum itu.
Alquran merupakan mukjizat yang tidak pernah bosan dibaca oleh umat Islam. Meskipun bukan berasal dari Arab, orang-orang tidak pernah puas membaca satu atau dua kali walapun telah khatam. Tidak pernah ada yang mengatakan bosan.
Shamsi Ali mengungkapkan, hal ini sama dengan hati manusia yang terpaut dengan Makkah sesuai dengan doa Nabi Ibrahim.
Nabi meminta agar hati manusia cenderung ke Makkah. Kendati umat Muslim di Makkah kepanasan dan terinjak-injak, mereka tetap ingin kembali ke Makkah.
Adapun seorang hamba diminta bersungguh-sungguh dalam hal keimanan dan tidak setengah hati. Shamsi berharap seluruh umat Islam akan semakin jatuh cinta dengan Alquran, terlebih saat ini merupakan hari-hari terakhir Ramadhan.
"Mudah-mudahan di akhir Ramadhan, hati kita semakin jatuh cinta dengan Alquran sehingga mengambil Alquran sebagai pedoman dalam hidup," kata dia.