Akibat Covid-19, Laba Bersih Toyota Berkurang 300 Miliar Yen

Toyota masih berharap mampu menjual 7 juta unit pada tahun fiskal mendatang

AP Photo/Koji Sasahara
Seorang anak laki-laki melintas di depan logo Toyota di Tokyo, Rabu (15/1). Toyota melaporkan kinerja perusahaannya yang turun akibat pandemi Covid-19.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Toyota Motor Corporation (TMC) melaporkan pendapatan operasinya pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2020, turun dari 2,467 triliun yen menjadi 2,442 triliun yen.


Pada periode itu, Toyota total telah menjual 8.958.423 unit kendaraan, turun 18.372 unit dibandingkan tahun fiskal sebelumnya. Secara konsolidasi, pendapatan bersih untuk periode tersebut berjumlah 29,929 triliun yen, turun 1,0 persen.

Pendapatan operasional turun dari 2.467 triliun yen menjadi 2,442 triliun yen, sedangkan laba sebelum pajak penghasilan 2,554 triliun yen. Namun demikian, laba bersih Toyota pada periode itu tercatat naik dari 1,882 triliun yen menjadi 2,076 triliun yen.

"Karena penyebaran COVID-19, pendapatan bersih berkurang 380 miliar yen dan pendapatan operasional turun 160 miliar yen," kata Chief Financial Officer TAM, Kenta Kon, dikutip Rabu (12/5). Di pasar domestik Jepang, Toyota setahun terakhir menjual 2.239.549 unit kendaraan, meningkat 13.372 unit.

Di Amerika Utara, penjualan kendaraan Toyota mencapai 2.713.165 unit, turun 31.882 unit, dan di Eropa 1.028.537 unit, naik 34.477 unit. Di Asia, Toyota telah menjual 1.604.870 unit kendaraan, turun 79.624 unit.

Di wilayah lain (termasuk Amerika Tengah dan Selatan, Oseania, Afrika, dan Tengah), penjualan kendaraan mencapai 1.372.302 unit, naik 45.285 unit.

Dalam situasi yang masih sulit tahun ini hingga awal tahun depan, Toyota mengharapkan bisa menjual 7 juta unit kendaraan pada tahun fiskal mendatang yang berakhir 31 Maret 2021. Berdasarkan asumsi itu, TMC memperkirakan pendapatan penjualan konsolidasi sebesar 24 triliun yen, turun 19 persen, dan pendapatan operasional 0,5 triliun yen atau turun 79 persen.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler