Aftech Gandeng Asosiasi Fintech ASEAN
Saling Bantu di Tengah Pandemi, Aftech Gandeng Asosiasi Fintech ASEAN
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan the ASEAN Financial Innovation Network (AFIN) yang bertujuan membangun kemitraan strategis jangka panjang dalam rangka peningkatan kerja sama dalam hal-hal yang menjadi kepentingan bersama terkait dengan industri fintech.
Kerja sama ini menempatkan Aftech dan AFIN di jalur baru, di mana kedua entitas bekerja lebih kolaboratif untuk memfasilitasi inovasi dan kerja sama antara lembaga keuangan dan fintech dalam upaya mentransformasi sektor perbankan dan keuangan secara digital di seluruh kawasan ASEAN dan seterusnya untuk mendorong inklusi keuangan. Covid-19 telah memengaruhi seluruh aspek berkegiatan masyarakat dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Baca Juga: Fintech Pintek Kantongi Pendanaan Tahap Awal dari Accion
"Aftech menyadari untuk dapat mengatasi dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap perekonomian nasional, kita perlu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dan lapisan masyarakat yang terkait," kata Ketua Harian Aftech, Mercy Simorangkir.
Ekonomi di seluruh dunia mengalami dampak signifikan dan beberapa penelitian telah menunjukkan perlambatan ekonomi, khususnya di Indonesia. Industri fintech di Indonesia pun saat ini mengalami perubahan dalam produktivitas dan efisiensi kerja karena program Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB).
Oleh karenanya, MoU ini juga akan menjadi dasar Aftech dan AFIN dalam berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran industri fintech akan Dana Solidaritas AMTD ASEAN. Tujuannya agar pemulihan industri fintech berjalan beriringan dengan penanganan Covid-19.
AMTD Group dan AMTD Charity Foundation (secara kolektif disebut AMTD) bermitra dengan AFIN untuk mengumpulkan dana solidaritas sejumlah 50 juta dolar Singapura yang telah tersedia untuk mendukung perusahaan fintech yang telah memenuhi syarat dan terdaftar di Platform API Exchange (APIX) di negara ASEAN selama masa pandemi ini.
"Nota kesepahaman ini akan membuka jalan baru bagi AFIN untuk menawarkan dukungan keuangan di bawah pengawasan Komite Penasihat Investasi Strategis AFIN yang terdiri dari perwakilan Dewan Direksi," kata Managing Director AFIN, Manish Diwaan.
Selain dana solidaritas, AFIN juga menawarkan akses penuh ke ekosistem SpiderNet AMTD kepada para penyelenggara fintech untuk berkolaborasi satu sama lain di seluruh negara ASEAN, Hong Kong, dan Tiongkok.
Dukungan keuangan untuk pendaftar yang telah memenuhi syarat akan tersedia melalui dua program paralel. Program pertama adalah Singapore Fintech Association (SFA) Grant Scheme, sebuah dukungan jangka pendek untuk para penyelenggara fintech dalam mempertahankan inovasi mereka di bawah kondisi ekonomi menantang saat ini.
Program kedua adalah Sustainability Investment Scheme, yaitu dukungan jangka panjang untuk memberdayakan penyelenggara dan startup fintech yang telah memiliki ekosistem dengan mitra strategis dan sumber daya pendanaan sendiri.
Prospek ekonomi digital Indonesia tetap menjanjikan. Menurut sebuah laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company berjudul e-Conomy SEA 2019, nilai ekonomi digital Indonesia akan memimpin di kawasan Asia Tenggara dengan kenaikan lebih dari tiga kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS pada tahun 2025. Peran dan kontribusi fintech terhadap perekonomian Indonesia pun akan terus meningkat.
"Kami percaya bahwa fintech akan dapat mendorong inklusi keuangan, pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Aftech berharap kerja sama dengan AFIN dapat memperdalam komitmen dalam mendukung inklusi keuangan Indonesia melalui inovasi keuangan digital," tutup Mercy.