Kementan: Banyak Gubernur Minta Antivirus Corona Eucalyptus
Eucalyptus mampu menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Balitbang Kementan, Fajdry Djufry menuturkan, hasil uji laboratorium antivirus berbasis eucalyptus yang di-launching beberapa waktu lalu mendapat respons positif masyarakat. Paparan hasil uji eucalyptus terhadap virus influenza, virus beta dan gamma corona menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.
Pada Senin (18/5), pihaknya menggandeng mitra usaha untuk pengembangan Eucalyptus, melalui bentuk kerja sama lisensi bersama produsen minyak Cap Lang, PT Eagle Indo Pharma.
"Dengan kerja sama ini diharapkan semakin cepat proses pengembangan produk untuk tersedia sehingga dapat digunakan masyarakat sebagai pencegahan pandemi virus corona," kata Fadjry Djufry dalam sambutannya di Bogor, Senin pagi.
Lebih lanjut, Fadjry menegaskan, kerja sama yang dilakukan sebagai tindak lanjut atas banyaknya permintaan dari jajaran pemerintah daerah dan masyarakat luas terhadap hasil olahan produk eucaliyptus ini.
“Kita bertemu dengan mitra yang melisensi beberapa produk kita, seperti inhaler, roll on dan yang kalung. Produk ini yang paling banyak diminta, banyak Gubenur dan Bupati hampir se Indonesia minta, karena ini bisa jadi jimat anticorona.” tuturnya.
Fajdjry menambahkan, langkah menggandeng perusahaan swasta itu sebagai upaya memperbanyak produk. Oleh karena itu, dibutuhkan produksi dalam bentuk massal bagi masyarakat dengan menggandeng perusahaan yang berpengalaman dan memiliki reputasi tinggi untuk menyerap hasil produksi petani.
“Harapannya mitra kami jni dapat menyerap hasil petani kita. Seperti petani dari Lampung dan Medan yang sudah mengembangkan beberapa jenis eucalyptus. Uji efektivitas produk yang ada, harapannya mendorong agar produk ini segera produksi massal Pharma," ujarnya.