MUI Sulawesi Tengah Pertimbangkan Sholat Id Berjamaah

Sholat Idul Fitri di Sulawesi Tengah dipertimbangkn digelar.

Antara/Maril Gafur
Sholat Idul Fitri di Sulawesi Tengah dipertimbangkn digelar. Ilustrasi sholat Idul Fitri.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mempertimbangkan kelonggaran pelaksanaan sholat Idul Fitri berjamaah di masjid maupun lapangan terbuka dalam situasi pendemi Covid-19.

Baca Juga


Ketua MUI Kota Palu, Prof Zainal Abidin, yang dihubungi, di Palu, Rabu (21/5) mengatakan ulama telah mendengar kajian ilmiah tingkat risiko penularan virus corona secara kesehatan, sehingga MUI mengambil langkah antisipasi agar penyebaran virus tidak meluas.

"Tidak ada pelarangan shalat Idul Fitri hanya saja kegiatan berjamaah di masjid untuk sementara dibatasi mengingat situasi yang tidak kondusif. Sholat dapat dilaksanakan di rumah masing-masing bersama keluarga," jelas Zainal.

Menurutnya, langkah antisipasi itu dituangkan dalam edaran MUI Kota Palu Nomor 19/MUI-KP/XXIII-11/V/2020 tentang pelaksanaan shalat Idul Fitri 1 Syawwal 1441 Hijriyah di masa pendemi Covid-19.

Pertimbangan itu merujuk pada edaran Menteri Agama nomor 6 tahun 2020 tentang panduan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri. Selain itu memperhatikan tausiyah MUI Sulteng tentang pelaksanaan shalat Idul Fitri 1 Syawwal 1441 H masa pendemi COVID-19 nomor: C/138/DP-P/XXIII/V/2020.

"Data Pusdatina Sulteng per 19 Maret 2020 menunjukkan bahwa Kota Palu masih masuk zona merah terdiri dari 18 pasien terkonfirmasi positif, 12 orang berstatus ODP, satu kasus baru ODP dan sembilan dinyatakan sembuh serta tiga orang meninggal dunia," ujar Zainal yang juga mantan Rektor IAIN Palu ini.

MUI menilai, zona hijau bukan jamin bahwa wilayah tersebut aman dari penularan, jika mereka yang berada di zona merah tidak dapat dikendalikan. 

Selain itu, pemenuhan kriteria protokoler kesehatan sangat kecil kemungkinan bila tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri di masjid atau lapangan terbuka.

Guna meminimalkan penularan virus corona, MUI menyarankan umat mematuhi aturan pemerintah serta menjaga kondisi kesehatan agar tidak terpapar demi kebaikan bersama.

"Di situasi ini kita tetap menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun dan yang terpenting tetap berada di rumah serta membiasakan diri menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," ujar dia.  

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler