Meski Masih Tinggi, Kasus Covid-19 Arab Saudi Trennya Turun
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Kasus baru Covid-19 di Arab Saudi menunjukkan tren penurunan. Makkah menjadi kota urutan kedua penyumbang kasus baru terbanyak.
Pada Senin (25/5) jumlah kasus baru tercatat sebanyak 2.235. Terjadi penurunan dibandingkan data empat hari sebelumnya secara berturut-turut, yakni 2.399, 2.442, 2.532, dan 2.642.
Kasus baru yang tercatat pada Senin disumbang sejumlah kota besar. Mulai dari Riyadh dengan 765 kasus, Makkah 416, Jeddah 350, Madinah 184, dan Dammam 113.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi, lewat pernyataannya pada Senin sebagaimana dilansir Saudi Gazette, mengatakan total kasus telah mencapai 74.765 dengan 399 di antaranya meninggal dunia. Adapun jumlah pasien sembuh sebanyak 45.668.
Sementerai itu Arab Saudi memperbolehkan izin elektronik selama satu jam berjalan setiap hari selama periode jam malam.
Seperti dilansir dari laman Zawya.com, Selasa (26/5) izin elektronik atau E-izin akan tersedia atas permintaan melalui aplikasi Tawakkalna. Izin akan dibatasi untuk zona lingkungan dan hanya untuk satu jam.
Aplikasi Tawaklana diluncurkan awal Mei sebagai bagian dari kerja sama erat antara Kementerian Kesehatan dan Data Saudi dan Otoritas Intelijen Buatan (SDAIA), yang bertujuan untuk mengelola sistem izin pergerakan entitas pemerintah serta perusahaan sektor swasta selama jam malam.
Aplikasi ini terdiri dari banyak fitur yang berkontribusi untuk memfasilitasi akses orang yang berwenang untuk izin perjalanan.