Kanada Kekurangan Staf dan Perawat di Panti Jompo

Kanada kekurangan perawat di sebagian besar fasilitas panti jompo.

AP / Jean-Francois Badias
Kanada kekurangan perawat di sebagian besar fasilitas panti jompo. Ilustrasi.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada mengalami kekurangan perawat di sebagian besar fasilitas panti jompo. Anggota militer yang dikerahkan untuk membantu di panti jompo menyatakan, perawat kewalahan menangani para lansia untuk mengganti popok maupun membersihkan kamar-kamar mereka.

Sekitar 80 persen kematian akibat virus corona terjadi di panti jompo. Sebuah laporan oleh angkatan bersenjata di lima panti jompo di Ontario mengatakan, popok para lansia tidak diganti dan kamar-kamar mereka sangat kotor. Pada satu titik, para lansia menangis meminta bantuan namun diabaikan selama 30 menit hingga dua jam.

"Ini memilukan hati, tetapi akan ada keadilan," ujar Perdana Menteri Ontario, Doug Ford yang meyakini panti jompo lainnya juga mengalami hal serupa.

Kepala Asosiasi Perawat Ontario Doris Grinspun mengatakan panti jompo kekurangan jumlah perawat sejak pandemi virus corona. Menurutnya, laporan yang diungkapkan oleh angkatan bersenjata bukan merupakan hal yang baru.

"Apa yang ditemukan militer bukan hal yang baru, kami telah memohon untuk meningkatkan kepegawaian," ujar Grinspun.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengaku terkejut dengan sistem perawatan yang mulai jatuh di panti jompo. Trudeau menyebut tragedi memilukan itu karena para staf dan perawat bekerja terlalu keras dan panti jompo kekurangan tenaga kerja. Trudeau mengatakan anggota militer akan diminta untuk tinggal lebih lama dari yang direncanakan di sejumlah panti jompo di Quebec dan Ontario.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler