Unhas Kolaborasi dengan Celltech Vinski Tower Terapi Sel Punca
Celltech Stem Cell Center hadir di Makassar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makassar kini menjadi pusat layanan kesehatan mutakhir dengan diresmikannya Celltech Stem Cell Centre di RS Universitas Hasanuddin (RS UNHAS). Kolaborasi antara Celltech Vinski Tower dan UNHAS ini menghadirkan terobosan baru bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya dalam penyimpanan tali pusat bayi baru lahir dan terapi sel punca atau stem cell.
Presiden World Council of Stem Cell (WOCS), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, turut hadir dalam peluncuran ini. Ia menjelaskan bahwa penyimpanan tali pusat kini dapat dilakukan dengan mudah di Makassar tanpa harus ke Jakarta atau luar negeri. “Cukup hubungi hotline Bank Celltech dan beri tahu dokter kandungan, tim UNHAS Celltech akan mengambil langkah selanjutnya,” ujar Prof. Deby.
Terobosan ini merupakan hasil dari MOU yang telah ditandatangani sejak 2016 antara UNHAS dan Celltech Vinski Tower. Menurut Prof. Deby, terapi sel punca berbasis evidence-based telah terbukti efektif untuk lebih dari 80 jenis penyakit, seperti diabetes, stroke, gangguan ginjal, penyakit jantung, autoimun, kelainan darah, luka bakar, hingga gangguan perkembangan seperti autism spectrum disorder dan cerebral palsy.
Deretan Tokoh dan Selebriti yang Telah Manfaatkan Terapi Stem Cell
Manfaat terapi stem cell telah dirasakan oleh berbagai tokoh nasional, termasuk Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Dr. Muhammad Jusuf Kalla, Surya Paloh, Prof. Mahfud MD, dan Hotman Paris Hutapea. Bahkan, publik figur seperti Ustazah Oki Setiana Dewi dan keluarganya juga mendapatkan manfaat kesehatan dari terapi ini.
Salah satu kisah inspiratif datang dari seorang pasien yang mengalami autoimun selama 17 tahun dan berhasil pulih berkat terapi stem cell yang dikembangkan oleh Celltech.
Peresmian oleh Rektor UNHAS dan Tim Ahli
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, yang dikenal berpikiran maju, memimpin peresmian ini bersama Direktur RS UNHAS, Prof. dr. Andi Muh Ichsan, dan Komite Sel Punca, termasuk dr. Marhaen Hardjo dan Prof. Farida. Acara ini ditandai dengan gunting pita sebagai simbol dimulainya layanan terapi sel punca di Makassar.
“Ini adalah langkah besar untuk menjadikan Makassar sebagai salah satu pusat kesehatan modern di Indonesia. Dengan adanya Celltech Stem Cell Centre, masyarakat tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan terbaik tetapi juga berkontribusi menuju visi Indonesia Emas 2045,” ujar Prof. Jamaluddin.
Kerja Sama dalam dan luar negeri
Celltech telah menjadi centre of excellence untuk validasi terapi sel punca, dengan kolaborasi global bersama Swiss Biotech, universitas di Italia, EIU Barcelona, Dubai, dan Amerika Serikat. Di dalam negeri, Celltech juga bekerja sama dengan RS POLRI, Universitas Pertahanan RI, RS Sentra Medika, RS Batam, dan Universitas Batam. Lembaga penelitian sel punca di Universitas Pertahanan pun telah didirikan sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat riset berbasis teknologi kesehatan.
Dengan hadirnya layanan ini, Makassar kini menjadi salah satu kota terdepan dalam pengembangan terapi sel punca di Indonesia, membuka akses kesehatan modern bagi masyarakat Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Celltech Stem Cell Centre membuktikan bahwa inovasi kesehatan kini bukan hanya milik kota besar, tetapi juga hadir untuk seluruh Indonesia.