China Bakal Pertama Rilis Cryptocurrency Nasional
China Bakal Jadi yang Pertama Rilis Cryptocurrency Nasional, Gimana Sistem Aplikasinya?
Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Salah satu bank pelat merah terbesar China telah mulai meguji coba proyek yuan digital belum lama ini. Nah, seperti apa bentuk dan rincian mata uang digital nasional tersebut?
Gambar yang beredar di media sosial WeChat menunjukkan bocoran tampilan aplikasi yuan digital milik Bank Pertanian China. Tampak yuan digital di bagian atas aplikasi, dengan berbagai menu di bawahnya.
Kepala Eksekutif Sino Global Capital, Matthew Graham yang fokus investasi di kripto dan blockchain China pun membagikan uraian tentang proyek yuan digital dari Bank Sentral China itu. "Gambar yang beredar menunjukkan, pengembangan sistem pembayaran yuan digital sedang berlangsung, termasuk pemainnya, geografi, dan fungsi sistem," jelasnya, dikutip Kamis (28/5/2020).
Baca Juga: Meski Ditinggal Banyak Partner, Proyek Cryptocurrency Facebook Kini Didukung BUMN Singapura
Baca Juga: Rugi Hampir Rp265 T, Investor Grab Niat PHK Ratusan Pegawai!
Uji coba yuan digital tampaknya berlangsung di empat wilayah, yakni: Shenhen, Xiong'an, Chengdu, dan Suzhou. Mengapa? Karena wilayah tersebut tergolong sebagai kota tingkat 1 atau 2 dan menjadi rumah bagi talenta teknologi China; khususnya Shenzhen.
Lebih lanjut, Graham menjelaskan, "tampilannya mirip dengan AliPay dan WeChat Pay. 'scan' dan 'receive' berguna dalam pembayaran, 'transfer' berfungsi untuk mengirim uang. Yang berbeda hanya pada tombol 'touch/offline payment', di mana pengguna bisa bertransaksi lewat NFC bahkan saat tidak terhubung ke internet."
Ada pula menu 'convert to DC' yang tampaknya berfungsi untuk mengonversi mata uang bank menjadi yuan versi digital lewat aplikasi. Terakhir, aplikasi itu pun menampilkan menu 'wallet management' untuk menautkan berbagai akun secara simultan.
Menanggapi uji coba itu, Bank Penyelesaian Internasional (Bank of International Settlements) menilai, waktu pelaksanaan uji coba itu sangatlah tepat mengingat wabah corona telah mengurangi penggunaan uang tunai berbentuk kertas.