Bukan Komet, Ilmuwan Duga Oumuamua Bongkahan Es Raksasa

Sebelumnya, Oumuamua diduga merupakan kapal komet atau asteroid.

Euronews/M Kornmesser ESO via AFP-Getty Image
Oumuamua, Benda langit yang pernah disangka kapal Alien
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID CONNECTICUT --  Para ilmuwan mengatakan masih penasaran dengan Oumuamua. Oumuamua adalah objek luar angkasa raksasa yang pernah 'berkunjung' ke Tata Surya. Sampai saat ini, ilmuwan belum yakin betul apakah sebenarnya Oumuamua, apakah komet, atau asteroid atau jenis lainnya.

Keberadaan Oumuamua pertama diketahui pada 19 September 2017 saat astronom Robert Weryck dari University of Hawaii's Institute for Astronomy sedang menggunakan teleskop Pan-STARRS. Oumuamua yang terlihat melewati matahari adalah satu-satunya benda angkasa yang diketahui mendatangi tata surya kita yang berasal dari galaksi lain.

Baca Juga



Dalam penelitian terbaru, ilmuwan menduga Oumuamua sebenarnya bisa jadi merupakan bongkahan es hidrogen yang sangat langka. Wired melaporkan hanya ada beberapa tempat di alam semesta yang mampu menciptakan gunung es hidrogen.

Tetapi, di balik teori itu, para ilmuwan Yale mengatakan jika pengunjung antarbintang itu adalah gunung es raksasa. Salah satu hal paling sulit untuk dijelaskan tentang Oumuamua melalui tata surya kita adalah bagaimana ia sangat cepat saat melintas. Komet berakselerasi, tetapi tidak ada indikasi Oumuamua mengandalkan mekanisme itu.

Menurut penelitian yang diterima untuk dipublikasikan di The Astrophysical Journal, jika Oumuamua adalah gunung es hidrogen, es yang secara bertahap sublimasi akan mendorongnya ke depan.

“Meskipun gunung es hidrogen terdengar sedikit eksotis, hal itu menjelaskan setiap hal misterius tentang Oumuamua,” kata lulusan Yale Ph.D, Darryl Seligman, dilansir dari Futurism, Sabtu (30/5).

Gunung es hidrogen ini sangat luar biasa. Hidrogen tidak mengeras kecuali turun hanya beberapa derajat di atas suhu nol mutlak. Hanya struktur kosmik yang disebut awan molekul raksasa yang mencapai suhu itu.

Para ilmuwan Yale merencanakan jalur Oumuamua kembali melalui salah satu awan yang awalnya terbentuk sebagai gumpalan debu dan hidrogen yang saling menempel.  Itu akan menjadi teori yang sulit untuk benar-benar dibuktikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler