Muhammadiyah: Galakkan Dakwah Digital di Era New Normal
New normal bukan berarti dakwah mengendur.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Tabligh Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Fathurrahman Kamal menyampaikan beberapa poin terhadap dai dan mubaligh. Salah satunya di era new normal ini, dia mengajak para dai serta mubaligh untuk memaksimalkan dakwah jejaring (daring) khususnya lewat medium digital.
Berdasarkan adanya keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, daerah, maupun PP Muhammadiyah terkait pelaksanaan ibadah, ia mengimbau seluruh umat Islam mengikuti ketentuan tersebut. Dakwah menurutnya tak sama sekali mengendur meski normal baru bergulir.
“Meski new normal, sesungguhnya kita sedang berada di kondisi yang belum normal sama sekali. Untuk itu, kita akan galakkan dakwah dengan cara berjejaring atau daring,” kata Fathurrahman dalam live streaming, Kamis (4/6).
Dia menyerukan kepada seluruh takmir masjid Muhammadiyah untuk menerapkan tuntunan ibadah yang telah dikeluarkan. Wajib hukumnya bagi seluruh takmir masjid mengetatkan protokol kesehatan dan keamanan untuk mencegah meluasnya penyebaran pandemi virus corona jenis baru (Covid-19).
Di sisi lain, umat pun dinilai tidak perlu khawatir mengenai aktivitas dakwah yang akan dilangsungkan oleh para dai dan mubaligh. Meski kondisi belum normal secara keseluruhan, dakwah digital menurut dia sudah dilaksanakan secara rutin oleh Muhammadiyah.
“Kami setiap hari secara rutin melangsungkan dakwah digital. Jadi umat tidak perlu khawatir, interaksi fisik yang berkurang di masjid tidak serta merta menjadikan alasan dakwah kita mengendur,” ujarnya.