Anak 7 Tahun di Surabaya Bikin Dua Jambret Masuk Penjara

Anak berusia 7 tahun berteriak saat dijambret, pelaku masuk penjara.

.
Rep: jatimnow.com Red: jatimnow.com

jatimnow.com - Dua pemuda ditangkap Unit Reskrim Polsek Gayungan setelah teridentifikasi menjambret sebuah handphone di depan minimarket Jalan Gayungsari Barat, Surabaya. Dua pelaku terlacak setelah aksinya terekam CCTV.


Dua jambret itu bernama I Ketut Widya Dharma (26) dan Bambang Hermawan (26), keduanya warga Jalan Nginden gang 2, Sukolilo, Surabaya.

Kanitreskrim Polsek Gayungan Ipda Hedjen Oktianto mengatakan, penjambretan terjadi sekitar pukul 19.15 Wib, Minggu (31/5/2020). Korbannya adalah seorang anak berusia 7 tahun.

"Jadi saat itu korban ditinggal ibunya di dalam mobil untuk belanja di minimarket. Korban ini dipegangi handphone. Ternyata dari jauh korban ini sudah diamati atau diintai pelaku," terang Hedjen, Kamis (4/6/2020).

Setelah dipastikan aman, pelaku Ketut langsung mendatangi mobil korban dan mengetuk kaca mobil. Setelah kaca mobil dibuka, handphone merek Samsung A 51 yang dipegang korban langsung dirampas.

Kemudian, pelaku Bambang yang bertugas sebagai joki, langsung tancap gas motornya untuk meninggalkan tempat kejadian bersama pelaku Ketut.

Anak 7 tahun itu kemudian berteriak dan didengar ibunya, Sukma Wardani (42). Setelah mendapat cerita dari anaknya, Sukma langsung melapor ke Polsek Gayungan.

"Dapat laporan itu kami langsung cek TKP. Mencari saksi-saksi yang mungkin melihat kejadian tersebut, termasuk memeriksa CCTV minimarket. Ternyata saat kami cek CCTV, kedua pelaku terekam jelas. Langsung kami lakukan penyelidikan," jelasnya.

Keesokan harinya, Hedjen dan timnya mengetahui keberadaan pelaku Ketut. Pelaku ditangkap saat berada di rumahnya di Nginden, Surabaya. Dari keterangan Ketut, pelaku Bambang akhirnya diamankan.

"Saat kami amankan mereka, kami menunjukkan rekaman CCTV. Mereka akhirnya mengakui semua perbuatannya," tambah mantan Katim Respatti Polrestabes Surabaya tersebut.

Dalam pemeriksaan kedua jambret itu mengaku sudah empat kali melakukan aksinya. Tak hanya menjambret, keduanya juga mengaku pernah mencuri dua tabung elpiji sebanyak di kawasan tempat tinggalnya.

"Untuk terangka Ketut, dia adalah residivis atas kasus yang sama, pencurian dengan kekerasan (curas) pada Tahun 2010. Saat ini kasusnya masih akan kembangkan, untuk mencari tahu kemungkinan korban atau TKP lainnya," pungkas Hedjen.

Dari kasus ini, penyidik menyita barang bukti satu handphone merek Samsung A 51, motor Mio J bernopol L 2825 BF, uang tunai Rp 737 ribu dan kaos lengan panjang berwarna biru yang digunakan Ketut saat beraksi. Kedua tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Berita Terpopuler