Arab Saudi Laporkan 3.369 Kasus Baru Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengalami tren peningkatan kasus Covid-19 tertinggi pada Senin (8/6). Dalam 24 jam terakhir, dilaporkan ada 3.369 kasus baru, sehingga menjadikan jumlah kasusnya sebanyak 105.293 orang.
Mengutip Saudigazzete, Selasa (9/6) dalam 24 jam terakhir itu juga dilaporkan ada 34 kematian baru. Alhasil, total kematian karena pandemi Covid-19 hingga kini menjadi 746 orang.
Meski pada Senin kemarin dilaporkan merupakan angka tertinggi penyebaran infeksi di Saudi. Nyatanya, Saudi juga telah melaporkan jumlah tambahan kasus melampaui tiga ribu per harinya, selama tiga hari berturut-turut. Sebanyak 3.045 kasus pada Ahad terlaporkan (7/6), dan 3.121 infeksi lainnya dilaporkan pada Sabtu (6/6).
Walaupun ada penambahan kasus baru, ada juga 1.707 pasien sembuh. Menurut juru bicara kementerian kesehatan Dr. Muhammad Al-Abdel Ali, jumlah penyembuhan kini mencapai 74.524 orang.
Berdasarkan informasi, jumlah pasien baru itu mayoritas berasal dari Riyadh yang menduduki posisi pertama dengan 746 kasus baru. Diikuti Jeddah dengan 577 pasien, 376 di Makkah, 301 di Dammam, 241 di Hufof, 224 di Qatif, 180 di Al-Khobar dan 124 di Madinah. Dan sisanya tersebar di berbagai wilayah kerajaan Saudi.
Untuk menghentikan penyebaran wabah tersebut, pihak berwenang kembali bergerak untuk memberlakukan pembatasan di kota Jeddah mulai Sabtu, kemarin. Sebab, ada jumlah kasus virus korona yang masih terus bertambah.
Dalam pembatasan itu, warga dilarang keluar di semua area kota dari jam 3 malam sampai 6 pagi. Termasuk, melarang makan di restoran dan kafe.
Kehadiran di tempat kerja juga telah dihentikan, dengan pembatasan yang ditetapkan berlangsung hingga 20 Juni. Sementara itu, di wilayah lain di Kerajaan, pihak berwenang telah memberlakukan rencana tiga tahap yang bertujuan untuk kembali normal.