Ketika Gordon Ramsay Makan Bajamba di Istana Pagaruyung

Kehadiran Gordon Ramsay bisa mengangkat potensi wisata dan kuliner Sumatra Barat.

istimewa
Salah satu proses shooting salah satu program TV National Geographic musim penayangan kedua Gordon Ramsay: Uncharted di Kompleks Istana Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar pada Ahad (19/1). Pada acara ini Gordon Ramsay mengenal kuliner Minang seperti rendang.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrian Fachri, Farah Noersativa

Siang itu, Ahad (19/1) sekitar pukul 11.59 WIB, Istana Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, ramai oleh ibu-ibu bundo kanduang yang menjunjung talam. Para bundo kanduang, tokoh adat, tokoh masyarakat, Bupati Tanah Datar, dan Gubernur Sumatra Barat menggelar acara makan bajamba bersama salah seorang chef terkenal asal Inggris, Gordon Ramsay.

Awal Januari lalu, chef tersebut memang punya sejumlah agenda di Sumbar termasuk ke Tanah Datar untuk menyiapkan program TV National Geographic. Dalam salah satu episodenya Ramsay melakukan pencarian bahan baku masakan Minang langsung dari daerah aslinya.

Puncaknya adalah kompetisi memasak rendang Gordon Ramsay melawan pakar kuliner Indonesia William Wongso di Tabiang Takuruang, Ngarai Sianok, Bukittinggi. Ia menjadikan Sumbar sebagai tema salah satu episode "Gordon Ramsay: Uncharted" sebagai jawaban atas tantangan William Wongso.

William memang pernah menantang rekan sesama chef-nya itu untuk memasak rendang dan mencari langsung bahan bakunya ke alam Minangkabau. "Hari itu (Ahad, 19 Januari 2020) Istano cukup ramai. Banyak ibu-ibu bundo kanduang menjunjung talam membawa aneka makanan khas Tanah Datar dan Minangkabau lainnya untuk acara makan bajamba di Istano Pagaruyung," kata salah seorang fotografer Tanah Datar Adi Prima kepada Republika.co.id, Selasa (16/6).

Adi mengaku, pagi menjelang siang pada Ahad (19/1) itu dia sudah datang ke Kompleks Istana Pagaruyung karena ada acara makan bajamba dan menyambut kedatangan Gordon Ramsay. Namun, Adi yang hendak ikut mengabadikan gambar-gambar di acara tersebut sempat ditegur oleh kru TV National Geographic agar tidak melakukan pengambilan foto.

Foto yang sudah keburu dipotret Adi diminta untuk tidak disebar ke mana pun. Pasalnya, kru TV National Geographic ingin menjaga eksklusivitas acara musim penayangan kedua "Gordon Ramsay: Uncharted" yang mereka siapkan untuk tayang pada Juni ini.

Adi melihat kru National Geographic yang ikut menyiapkan musim kedua "Gordon Ramsay: Uncharted" sekitar 40 orang lebih. Walau sempat kena tegur, Adi tetap menyaksikan acara makan bajamba bersama Gordon Ramsay itu sampai selesai.

Ramsay memakai pakaian serbahitam. Adi melihat Ramsay sangat menikmati sajian makan siang bajamba dari masyarakat Tanah Datar.

"Beliau (Gordon Ramsay) sangat ramah kepada orang yang ia temui di sana (Istana Pagaruyung) dan dia terlihat sangat menikmati kuliner Tanah Datar dengan cara makan bajamba," ucap Adi. Selain makan siang bajamba di Istana Pagaruyung, kegiatan Gordon Ramsay di Tanah Datar adalah menyaksikan olahraga tradisional pacu jawi di Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum.

Baca Juga


Walau acara tersebut baru akan tayang pada akhir Juni ini, laman berita National Geographic sudah merilis ulasan mengenai kegiatan Ramsay di Sumbar sejak bulan lalu. Ia melakukan aktivitas di Sumbar sejak 19-22 Januari.

Saat itu keramaian masih diperbolehkan karena virus corona belum masuk ke Indonesia. Sejumlah foto kegiatan Ramsay di Sumbar yang sudah dipublikasikan di antaranya saat sedang memancing ikan sungai di atas sebuah perahu di dalam goa di Lima Puluh Kota, belajar mengulek bawang dan cabai di sebuah pasar tradisional yang belum dijelaskan lokasi pastinya, memakan buah durian, mengudap bika, serta belajar memasak rendang dari salah seorang warga Sumbar. Selain itu, ada foto saat Ramsay adu keahlian memasak rendang melawan William Wongso.

Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat, Novrial, mengaku sangat bangga dengan eksplorasi kekayaan budaya dan kuliner daerahnya yang dilakukan oleh Gordon Ramsay untuk program TV National Geographic. Ia menjelaskan, puncak kegiatan Ramsay adalah kompetisi memasak rendang antara celebrity chef kenamaan asal Inggris itu melawan pakar kuliner Indonesia William Wongso di Tabiang Takuruang, Ngarai Sianok, Bukittinggi.

Novrial memaknai eksplorasi alam, kuliner, dan kekhasan daerah Sumbar oleh Ramsay akan memberi dampak baik bagi sektor pariwisata. Novrial meyakini tayangan tersebut akan membuat masyarakat dunia makin banyak yang penasaran dan datang ke Sumatra Barat.

"Adanya eksplorasi yang dilakukan Gordon Ramsay di daerah kota bisa menjadi ajang promosi gratis bagi wisata Sumbar," kata Novrial.



Mempromosikan rendang
Pakar kuliner Indonesia, William Wongso, menilai Gordon Ramsey adalah sosok yang sabar dan mau belajar saat dia mencoba membuat rendang. "Ramsay sabar dan dia mau belajar. Minatnya mau belajar dan saya dianggapnya sebagai mentornya," kata William melalui sambungan telepon kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

William mengajari juri Masterchef itu, baik cara tradisional maupun cara modern, dalam membuat rendang. "Kalau kita ngajarin orang asing, kita mesti kasih tahu. Itu tradisi bikin rendang paling cepat adalah empat jam. Secara tradisional, kalau (daging) sapinya sapi tua bisa memakan waktu 9 jam sampai 10 jam, sampai diinapkan besok diterusin," kata William.

Dia pun mengajari Ramsay bagaimana teknis persisnya dalam proses membuat rendang. Cara yang modern diajarkan oleh William kepada Ramsay karena di luar negeri tak ada alat-alat tradisional untuk membuatnya.

Sampai pada saat dia berhasil belajar membuat rendang dan menyajikannya ke tamu, William mengatakan, hasil masakannya bagus dan tak mengecewakan. "Rendangnya dia oke. Kita yang ngajarin berapa hari. Saya ajarin teknis. Kalau saya misalnya di luar negeri, pembantu enggak banyak, bagaimana caranya, itu pakai alat-alat modern. Itu saya kasih tahu ke dia. Tapi, waktu kemarin dia masak itu ya secara tradisional," kata William.

Pencerita kuliner, Ade Putri Paramadita, salah satu tokoh kuliner yang menemani Gordon Ramsay saat datang ke Sumatra Barat, ikut menuturkan pengalamannya. Menurut Ade, kedatangan Ramsay bisa menjadi momentum mengenalkan kuliner Indonesia rendang ke dunia.

Secara khusus, menurut Ade, Ramsay dan timnya memang ingin mendatangi Sumatra Barat untuk mempelajari rendang. Pasalnya, rendang merupakan salah satu makanan terbaik dunia menurut CNN.

Kenapa Sumatra Barat, karena kita tahu pada 2012 kalau tidak salah itu rendang sudah masuk best food in the world versi CNN. Jadi, kalau orang tanya masakan Indonesia mungkin tidak banyak yang tahu. Tapi, kalau rendang itu sendiri sudah banyak yang tahu. Karena itu, mereka memilihnya rendang,” ujar dia.                          

Ade juga optimistis Ramsay akan mendatangi daerah-daerah di Indonesia lainnya selain Sumatra Barat karena kuliner Indonesia sangat beragam dan berbeda satu sama lain. Pasalnya, secara spesifik, Ramsay dan timnya tak ingin berbicara mengenai Indonesia, tetapi hanya Sumatra Barat.

“Karena dia sengaja tidak mau nyebut Indonesia dulu karena dia tahu Indonesia itu sangat luas, di mana suatu saat nanti siapa tahu bisa ada episode-episode lain dari daerah-daerah di Indonesia,” kata Ade.

Pada saat syuting, Ade melihat Ramsay adalah sosok yang lucu, seru, dan suka bercanda. Ade mengatakan, Ramsay masih mau menuruti apa yang diminta olehnya dan tak membantahnya.

Misalnya, pada momentum ketika Ramsay harus melepas alas kakinya di tanah yang becek atau saat Ramsay harus mengikuti semua adat yang ada. Ramsay pun tak membantah dan mengikuti perlakuan adat istiadat yang ada di tanah yang dia pijak saat itu, yaitu di Sumatra Barat.

Hingga pada akhirnya, Ade mengaku baru mengetahui citra Ramsay yang galak pada beberapa pekan yang lalu. "Baru beberapa pekan lalu, aku lihat di Youtube, melihat dia kalau di televisi ternyata galak banget," kata Ade yang kemudian melepas tawanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler