Golongan Darah A Berisiko Sakit Parah Jika Terkena Covid-19

Para ilmuwan melakukan studi perbandingan golongan darah A dan O terhadap Covid-19.

www.freepik.com
Para ilmuwan melakukan studi perbandingan golongan darah A dan O terhadap Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analisis genetik pasien COVID-19 menunjukkan bahwa golongan darah mungkin memengaruhi tingkat keparahan infeksi. Para ilmuwan yang membandingkan gen dari ribuan pasien di Eropa menemukan, mereka yang memiliki darah tipe A mengalami gejala yang lebih parah sedang tipe O lebih kecil kemungkinannya.

Laporan yang diterbitkan di New England Journal of Medicine tidak membuktikan hubungan golongan darah, tetapi mengonfirmasi laporan sebelumnya tentang itu. "Sebagian besar dari kita mengabaikannya dan menilai ini adalah penelitian yang kasar. Dengan studi baru ini sekarang saya percaya," kata Dr Parameswar Hari, seorang spesialis darah di Medical College of Wisconsin.

Penelitian terbaru yang melibatkan para ilmuwan di Italia, Spanyol, Denmark, Jerman dan negara-negara Eropa lain, membandingkan sekitar 2.000 pasien dengan COVID-19 yang parah dengan beberapa ribu orang lain yang sehat atau yang hanya memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Para peneliti mengikat variasi dalam enam gen dengan kemungkinan penyakit parah, termasuk beberapa yang dapat memiliki peran dalam seberapa rentan seseorang terhadap virus. Mereka juga mengaitkan golongan darah dengan kemungkinan risiko.

Banyak peneliti telah mencari petunjuk mengapa beberapa orang yang terinfeksi virus Covid-19 menjadi lebih parah sakitnya, sementara yang lain tidak. Selain usia yang lebih tua, para ilmuwan telah melihat gen sebagai "faktor tuan rumah" yang mungkin memengaruhi keparahan penyakit.

“Ada empat jenis tipe darah utama yaitu A, B, AB dan O yang ditentukan oleh protein pada permukaan sel darah merah Anda," kata Dr. Mary Horowitz, kepala ilmiah di Pusat Penelitian Transplantasi Darah dan Sumsum Internasional.

Horowitz mengatakan, orang dengan Tipe O lebih mampu mengenali protein tertentu sebagai suatu yang asing. Dan itu kemungkinan meluas ke protein permukaan virus.

Selama wabah SARS, yang disebabkan oleh sepupu genetik dari coronavirus yang menyebabkan pandemi saat ini. “Tercatat bahwa orang dengan golongan darah O cenderung kurang mendapatkan penyakit parah," kata Horowitz seperti dilansir laman AP, Jumat (19/6).

Direktur Institut Kedokteran Genetik di Universitas Johns Hopkins, Dr. David Valle menambahkan, golongan darah juga telah dikaitkan dengan kerentanan terhadap beberapa penyakit menular lainnya. Seperti kolera, infeksi saluran kemih dan kanker perut.

"Ini studi provokatif. Dalam pandangan saya ini layak diterbitkan, tetapi perlu verifikasi pada lebih banyak pasien,” kata Valle.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler