Warga Australia Semakin tidak Percaya pada China
Berdasarkan jajak pendapat, kepercayaan warga Australia pada China turun drastis.
REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Berdasarkan jajak pendapat, kepercayaan warga Australia pada China tahun ini turun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jajak pendapat tahunan Lowy Institute Poll ini digelar saat ketegangan diplomatik dan perdagangan kedua negara meningkat.
Tahun ini hanya 23 persen responden yang menyatakan percaya Beijing bertindak secara bertanggung jawab. Angka itu turun drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya yang sebesar 53 persen.
Jajak pendapat itu juga menemukan meningkatnya dukungan aliansi dengan Amerika Serikat (AS) di bidang keamanan walaupun Presiden AS Donald Trump tidak populer di masyarakat Australia. "Kepercayaan pada mitra dagang terbesar kami, China, turun drastis. Kepercayaan pada pemimpin China Xi Jinping lebih jatuh lagi," kata Direktur Eksekutif Lowy Institute Michael Fullilove dalam hasil jajak pendapat tersebut, Rabu (24/6).
Total 94 persen responden menilai Pemerintah Australia harus mengurangi ketergantungan ekonomi pada China dengan mendiversifikasi perdagangan. Di tengah pandemi virus corona, masyarakat Australia menjadi masyarakat yang paling tidak memercayai siapa pun di dunia.
Hanya setengah masyarakat Australia yang mengatakan mereka merasa aman. Ketegangan diplomatik antara Beijing dan Canberra kian memburuk setelah Australia menyerukan penyelidikan internasional mengenai asal-usul dan penyebaran virus corona.
China telah melarang impor daging sapi dan menerapkan sejumlah tarif impor jelai Australia. Beijing juga meminta mahasiswa dan wisatawan China menghindari Australia.
Sementara itu, Fullilove mengatakan, masyarakat Australia yakin AS sekutu yang penting bagi Australia dalam bidang keamanan. "Kepercayaan terhadap Amerika Serikat stagnan dan sejumlah warga Australia percaya pada Presiden Trump," kata Fullilove.
Sebanyak 51 persen responden yakin AS akan bertindak bertanggung jawab pada dunia. Angka ini tidak berubah dibandingkan tahun lalu dan turun dibandingkan tahun 2017 ketika 61 persen mengatakan percaya pada AS.
Jajak pendapat menemukan 55 persen warga Australia menilai hubungan dengan AS lebih penting daripada dengan China. Lebih banyak daripada sebaliknya yang memilih China yang sebesar 40 persen.