Dini Hari Nanti, The Blues Bawa Misi Tahan The Citizens

Laga akan berlangsung di Stadion Stamford Bridge pada Jumat (26/6) dini hari WIB.

JUSTIN TALLIS/POOL VIA REUTERS
Soccer Football - Premier League - Aston Villa v Chelsea - Villa Park, Birmingham, Britain - June 21, 2020 Chelsea manager Frank Lampard, as play resumes behind closed doors following the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19) Justin Tallis/Pool via REUTERS EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kemenangan 2-1 atas Aston Villa pada pekan ke-30 Liga Primer Inggris 2019/2020 terbukti krusial bagi Chelsea dalam upaya bertahan di empat besar klasemen sementara dan mengamankan satu tiket Liga Champions musim depan. Itu karena tersisa satu tiket Liga Champions musim depan.


Empat pesaing terdekat mereka, mulai dari Manchester United hingga Sheffield United, gagal meraih poin penuh. Imbasnya, the Blues sukses memperlebar jarak poin dengan United, yang berada di peringkat kelima, menjadi lima poin. Bahkan, bukan tidak mungkin the Blues bisa menggeser Leicester City pada sisa Liga Primer Inggris musim ini.

Hasil imbang tanpa gol yang diraih the Foxes kala menghadapi Brighton, Selasa (24/6) waktu setempat, membuat the Blues hanya terpaut empat poin dari Leicester City, yang duduk di peringkat ketiga dengan koleksi 55 poin dari 31 laga.

Namun, upaya tim asal London Barat itu untuk memangkas jarak poin dengan the Foxes bakal menemui langkah terjal. Hal itu dikarenakan tim asal London Barat itu bakal menerima lawatan sang juara bertahan Liga Primer Inggris, Manchester City, di Stadion Stamford Bridge pada pekan ke-31, Jumat (26/6) dini hari WIB.

Menghadapi City, the Blues memang memiliki rekor pertemuan yang cukup buruk. The Blues menelan empat kekalahan dari lima laga terakhir kontra City di pentas Liga Primer Inggris.

Pada sepanjang periode tersebut, Chelsea kebobolan 10 gol dan hanya bisa mencetak tiga gol. Tidak hanya itu, the Blues juga hanya mencatatkan satu kali clean sheet dalam 11 pertemuan terakhir dengan the Citizens di pentas Liga Primer Inggris. Meski bisa meraih kemenangan 2-0 di laga kandang terakhir kontra City, agresivitas the Citizens terbukti masih menjadi 'hantu' menakutkan bagi the Blues.

Agresivitas the Citizens pun masih bisa terlihat dalam dua laga awal City pascapenghentian sementara kompetisi akibat pandemi Covid-19. Delapan gol dan tidak kebobolan sama sekali mampu ditorehkan tim besutan Josep 'Pep' Guardiola itu dalam dua laga tersebut, tepatnya saat membungkan Arsenal, 3-0, dan terakhir mencukur Burnley, 5-0, akhir pekan lalu.

Kondisi ini disadari sepenuhnya oleh pelatih Chelsea, Frank Lampard. Mantan pelatih Derby County itu pun telah menegaskan, laga kontra City tentu akan jauh berbeda dibandingkan pertandingan menghadapi Aston Villa. Lampard menilai, City sebagai tim yang cenderung mengandalkan penguasaan bola. The Blues bakal berusaha merusak ritme permainan City dengan terus menekan lawan sejak awal laga. Alih-alih pasif dan mengandalkan serangan balik, the Blues, kata Lampard, justru akan berusaha tampil lebih agresif.

''Menghadapi City, kami harus bisa lebih agresif, terutama dalam memenangi duel perebutan bola. Mereka adalah tim yang mengandalkan penguasaan bola. Akhirnya, pressing ketat akan menjadi aspek utama dalam permainan kami dalam laga tersebut. Kami akan melihat kondisi para pemain, apalagi dalam jadwal padat pada saat ini,'' kata Lampard, seperti dikutip Express, Selasa (24/6).

Mantan gelandang Chelsea itu pun memiliki alternatif pemain, terutama di lini tengah. Jorginho sudah bisa diturunkan setelah melakoni larangan bertanding selama dua laga. Tidak hanya itu, Mason Mount, Matteo Kovacic, N'Golo Kante, dan Ross Barkley dilaporkan bisa diturunkan dalam laga tersebut.

Sementara di lini serang, penampilan apik Christian Pulisic pada laga kontra Villa membuat Lampard dikabarkan siap menurunkan gelandang asal Amerika Serikat itu pada laga menghadapi City. Pulisic akan menggantikan posisi Ruben Loftus-Cheek. Mulai kembali tampil setelah sempat mengalami cedera pada pertengahan musim ini, Pulisic bertekad untuk membuktikan kemampuannya. Eks winger Borussia Dortmund itu siap menjawab kepercayaan yang bakal diberikan Lampard pada sisa kompetisi musim ini.

''Semua pemain telah berusaha untuk terus fit selama masa lockdown. Saya pun senang bisa kembali merumput. Kini, yang bisa kami lakukan adalah mempertahankan ritme permainan dan mencoba kembali meraih kemenangan dalam laga berikutnya,'' tutur Pulisic pada laman resmi klub. Kendati begitu, salah satu problem the Blues musim ini justru berada dalam inkonsistensi penampilan pada laga kandang.

Dari 15 kali tampil di Stadion Stamford Bridge, the Blues menelan lima kekalahan dan tiga hasil imbang. Namun, Cesar Azpilicueta dan kawan-kawan tentu berharap bisa memperbaiki rekor ini kala melakoni laga kandang pertama pascapenghentian sementara Liga Primer Inggris kendati harus menghadapi the Citizens. Di sisi lain, kemenangan besar City dalam dua laga terakhir tidak terlepas dari keuntungan tampil pada laga kandang.

Laga kontra the Blues pun menjadi laga tandang pertama tim besutan Guardiola itu selepas bergulirnya kembali Liga Primer Inggris musim ini. Terakhir, the Citizens terpaksa menelan pil pahit pada laga tandang saat menyerah 0-2 di tangan seteru abadi mereka, Manchester United, awal Maret silam.

Lawatan ke Stadion Stamford Bridge ini pun menjadi kesempatan the Citizens untuk bisa kembali merengkuh kemenangan dalam laga tandang. Sayangnya, berbeda dari the Blues, yang cenderung memiliki skuat yang lengkap, City justru kehilangan salah satu penggawa andalannya pada laga ini. Adalah penyerang asal Argentina, Sergio Aguero, yang harus menepi lantaran mengalami cedera lutut kiri pada laga kontra Burnley.

Aguero pun dikabarkan bakal absen hingga akhir musim ini. Meski sempat menyesalkan cederanya Aguero, pelatih City, Pep Guardiola, menegaskan, skuat City cukup dalam untuk bisa menggantikan peran Aguero. Gabriel Jesus dapat diplot sebagai penyerang tengah. Bahkan, jika diperlukan, Phil Foden, yang berposisi asli sebagai gelandang juga bisa diturunkan sebagai winger kiri.

''Kami memiliki pemain yang cukup lengkap di lini serang. Kami masih memiliki Gabriel Jesus dan Foden. Selain itu, jangan lupakan Raheem Sterling,'' kata Guardiola, seperti dikutip the Guardian.

Dengan selisih poin yang sudah terlampau jauh dari Liverpool, memang cukup sulit bagi the Citizens untuk bisa meraih gelar Liga Primer Inggris dalam delapan laga sisa Liga Primer Inggris. Namun, bukan berati the Citizens tidak menargetkan raupan poin penuh dalam lawatan ke Stadion Stamford Bridge tersebut.

''Kami ingin terus memastikan bisa tampil di Liga Champions musim depan. Saat ini, kami sudah begitu dekat dengan kepastian tampil di Liga Champions musim depan,'' tutur Guardiola.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler