5 Perkara Sederhana Bantu Mudah Sholat Tahajud Menurut Ulama
Para ulama memberikan sejumla kiat sederhana mudah untuk sholat tahajud.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Terdapat beberapa faktor yang bisa membantu dan memotivasi seseorang untuk melaksanakan sholat tahajud.
"Dengan izin Allah seseorang mudah melaksanakan sholat tahajud," kata Syekh Muhammad bin Su'ud al-Arifi dalam bukunya "Air Mata di Ujung Malam sebuah potret ibadah malam Nabi SAW dan salafus shalih."
Syekh Muhammad membagi faktor yang dapat mempermudah dan mempersulit sholattahajud ini menjadi dua bagian. Yakni faktor lahir dan batin.
Faktor lahir pertama menjauhi perbuatan dosa di siang dan malam harinya. Karena perbuatan dosa bisa membuat hati menjadi keras dan menghalangi seseorang dari curahan rahmat.
Syekh Muhammad menceritakan ketika itu ada seorang laki-laki bertanya kepada Al-Hasan Al-Bashri "Wahai Abu Sa'id semalam aku dalam keadaan sehat, aku berniat untuk sholatmalam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, akan tetapi mengapa aku tidak dapat bangun?" Dia menjawab, "Dosa-dosamu mengikutimu."
Sufyan ats-Tsauri berkata, "Selama lima bulan aku merugi, karena tidak dapat mengerjakan sholat tahajud disebabkan dosa yang aku perbuat." Dia ditanya, "Apakah dosa yang telah engkau lakukan?" Dia menjawab aku melihat seseorang menangis saat berdoa, lalu aku berkata di dalam hatiku "orang ini riya."
Sebagian orang lalu berkata, "Betapa banyak makanan yang bisa menghalangi seseorang dari mengerjakan sholatTahajud dan berapa banyak pandangan yang membuat seorang rugi karena tidak dapat membaca sebuah surat (dari surat-surat Alquran). Sesungguhnya seorang hamba kadang memakan suatu makanan atau melakukan suatu perbuatan, lalu dia diharamkan karena asalnya dari mana aja kan sholat tahajud selama setahun."
Fudhail bin Iyadh berkata, "Bila kamu tidak mampu mengerjakan sholat tahajud di malam hari dan puasa di siang hari maka kamu adalah orang yang merugi."
"Maka marilah tinggalkanlah kemaksiatan dan dosa jika engkau berharap dapat berkhalwat (bercengkrama) dengan Dzat yang Mahamengetahui segala yang gaib," ajak Syekh Muhammad.
Kedua, tidak meninggalkan tidur siang, karena itu sunnah. Dari Ibnu Abbas ra, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda:
استعينوا بطعامِ السّحَرِ على صيامِ النهارِ وبقيلولةِ النهارِ على قيامِ الليل
"Jadikanlah makanan sahur sebagai sarana untuk membantumu melakukan puasa di siang hari, dan tidur di tengah hari sebagai sarana untuk membantu mengerjakan sholat di malam hari (tahajud)."
Syekh Muhammad mengatakan, bahwa Rasulullah mendorong untuk melakukan hal-hal yang dapat membantu, menggiatkan, dan menjadikan orang beramal secara terus-menerus. Sebab sibuk di siang hari sehingga tidak tidur pada tengah hari dapat membuat fisik lemah dan membuat tidur di malam hari menjadi lebih nyenyak.
Apabila al-Hasan al-Bashri datang ke pasar dan mendengar hiruk-pikuk orang-orang disana, maka dia berkata, "Aku mengira malam mereka adalah malam yang buruk (karena terlelap dalam tidur dan tidak mengerjakan sholat tahajud.) Mengapa mereka tidak tidur di tengah hari.
Ketiga, tidak memperbanyak makan sebab orang yang banyak makan akan banyak minum, sehingga akan terlihat dalam tidur dan berat untuk sholat tahajud, Rasulullah menyatakan, tidak ada wadah yang paling buruk yang dipenuhi anak adam daripada perutnya, cukuplah seorang anak ada menyantap beberapa suap makanan saja yang dapat menguatkan tulang belakang. Jika memang dia terpaksa harus mengisi perutnya, maka hendaknya dia memberikan sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.
Diriwayatkan bahwa iblis menampakan dirinya kepada Yahya bin Zakaria dengan membawa beberapa sendok. Dia bertanya kepadanya, "Untuk apa sendok-sendok ini? Iblis menjawab," ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menjebak anak keturunan adam. "Saya bertanya kepadanya," Apakah engkau mendapat suatu jebakan untuk diriku. Dia menjawab, "Ya tadi malam engkau kenyang, lalu aku menjadikanmu berat mengerjakan sholat tahajud." Saya berkata, "Aku tidak akan mengenyangkan perutku lagi selamanya." Iblis berkata "Sedangkan aku, tidak akan lagi memberi nasehat saran kepada siapapun setelah saranku ini kepadamu."
Wahab bin Munabbih berkata, "Tidak ada anak keturunan adam yang lebih disukai setan selain tukang makan dan tukang tidur." Mi'ar bin Kadam berkata dalam syairnya. "Aku temukan rasa lapar dapat disingkirkan dengan roti dan segenggam air sungai Eufrat. Sedikit makan dapat membantu orang yang sholatsedangkan banyak makan membantu untuk tidur."
Keempat, tidak membebani fisik secara berlebihan di siang hari. Misalnya dengan memberikan pekerjaan yang sangat berat dan membebaninya dengan pekerjaan yang membuat fisik dan otot lemah di siang hari. "Hal ini akan menimbulkan rasa kantuk yang berat di malam hari," katanya.
Kelima, mengamalkan sunnah menjelang tidur yaitu dengan berupaya membiasakan membaca dzikir yang dianjurkan sebelum tidur, karena dapat memperkokoh hubungan hamba dengan Rabbnya.
Lalu tidur di atas lambung sebelah kanan. Ibnu Qayim menguraikan rahasia di balik cara tidur seperti ini dengan berkata, "Tidurlah dengan cara berbaring di atas lambung sebelah kanan memiliki rahasia, bahwa jantung berada di sebelah kiri, maka bila seorang tidur di atas lambung kirinya, dia akan tidur sangat nyenyak karena dia dalam kondisi tenang dan nyaman sehingga tidur menjadi nyenyak. Sementara bila dia tidur di atas lambung sebelah kanan tidurnya tidak nyenyak karena jantungnya tidak menentu dalam (gelisah), ingin mencari tempat menetapnya. Karena itulah para ahli medis menganjurkan tidur dengan posisi di atas lambung sebelah kiri, karena itulah posisi yang paling sempurna dan tidurnya yang paling nyaman. Sedangkan agama menganjurkan tidur di atas lambung sebelah kanan agar tidurnya tidak nyenyak sehingga tidak meninggalkan sholat tahajud. Jadi tidur di atas lambung sebelah kanan bermanfaat bagi hati, sedangkan tidur di atas lambung sebelah kiri bermanfaat bagi tubuh, kata Ibnu Qayyim.