AP II Tawarkan 7 Proyek Pengembangan Bandara Ini
Pengembangan proyek dalam rangka mempersiapkan pembukaan kembali ekonomi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menawarkan tujuh proyek pengembngan bandara. Hal tersebut menjadi tahapan awal AP II dalam menyiapkan pengembangan tujuh bandara.
"Ini dalam rangka mempersiapkan pembukaan kembali ekonomi pada kondisi kenormalan baru," kata Direktur Komersial PT Angkasa Pura II (Persero) Ghamal Peris Aulia dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/7).
Ketujuh proyek pengembangan bandara tersebut yakni yang pertama adalah Hotel Bintang 4 di Bandara Soekarno-Hatta dengan kerja sama pengelolaan hotel sampai dengan 20 tahun. Selanjutnya proyek kedua yakni Aeroland City Development Project di Tangerang dengan kerja sama pengembangan lahan untuk business park, service apartment, residential, sekolah, dan pergudangan.
Begitu juga untuk proyek ketiga yaitu pengembangan Retail Area Management untuk bandara yang dikelola AP II dengan kerja sama pengelolaan di 17 bandara. Selanjutnya proyek keempat yakni Concession Agreement Advertising Management untuk bandara AP II dengan kerja sama pengelolaan periklanan pada 17 Bandara AP II, termasuk Bandara Soekarno Hatta.
Proyek kelima yakni Sky City di Bandara Soekarno Hatta dengan kerja sama pembangunan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) Convention Center, dan Service Apartment. Proyek keenam yakni Airport City di Bandara Internasional Kualanamu dengan kerja sama pembangunan perumahan lokal dan gedung komersial, dan proyel ketujuh yakni Airport City di Bandara Internasional Supadio dengam keeja sama pembangunan leisure mall, condotel, sport club, dan entertainment dalam satu kawasan.
Ghamal mengatakan tujuh proyek infastruktur tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara serta menciptakan customer experience yang baik, efektivitas dan efisiensi sistem operasi, serta model bisnis yang kompetitif. "Ini sejalan dengan proyeksi akan membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, industri penerbangan dan kebandaraan diyakini akan kembali bergairah," ungkap Ghamal.
Dia menambahkan, penyediaan tujuh proyek tersebut juga didukung dengan regulasi pemerintah untuk industri penerbangan. Ghal mengharapkan penawaran tujuh proyek tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para peserta market sounding dan bisa memberikan nilai tambah dalam kerja sama.